doc : MajalahKartini.co.id |
Bisakah anak bahagia jika orangtuanya penuh konflik dan trauma?
Bisakah anak bahagia jika ibu dan ayah tak melibatkan diri dalam setiap aktivitas bersama?
Jawabannya : Tidak!
Kebahagiaan adalah dasar bagi setiap orang untuk menjalani kehidupannya. Apabila ia bahagia, ia pasti bisa menikmati hidupnya. Bahagia tidak muncul begitu saja. Bahagia harus diciptakan. Bagaimana caranya?
Pada kesempatan yang sangat berharga, pada hari Rabu, 26 September 2018 lalu, dalam worksop bertema Grow Happy Parenting bersama Nestle Lactogrow, Psikolog Elizabeth Santoso, M.Psi, SFP, ACC, berbagi ilmu tentang gaya pola asuh. Psikolog cantik dan cerdas ini mengajak hadirin berbincang tentang pola asuh yang membentuk anak-anak bahagia.
Apa Itu Bahagia?
Bahagia adalah rasa damai. Bahagia adalah rasa aman. Bahagia adalah rasa tidak terbebani. Tiga definisi ini merupakan hasil pemaparan studi Child Happines yang diumumkan Nestle Lactogrow pada Juli lalu di Jakarta. Kehadiran Nestle Lactogrow di Bandung sendiri merupakan yang pertama kalinya.
Tiga definisi itu sifatnya abstrak; opini orang dewasa. Lalu, bagaimana anak-anak mendefinisikan bahagia? Ternyata bahagia bagi anak-anak hanya satu : bermain bersama orangtuanya. Bagi anak-anak, kehadiran orangtua saat mereka menonton televisi, membaca buku, bermain games, bermain di taman, atau saat mendengarkan cerita mereka tentang apa saja adalah peristiwa yang membahagiakan.
Psikolog Elizabeth Santosa (dok.pribadi) |
Sederhana ya? Kita sebagai orangtua cukup menemani mereka dan mereka bahagia. Oh, ternyata maksudnya tidak demikian. Yang benar bukan hanya menemani, melainkan juga melibatkan diri. Apalah artinya anak-anak menonton film favoritnya bersama kita yang fokus dengan gadget di tangan. Adakah maknanya menyuruh anak membaca buku sementara kita asyik mengobrol dengan teman-teman di WAG. Kita hanya menemani. Kita sebenarnya masih membiarkan anak bermain sendiri. Kita ada, tapi tidak berarti. Ow..ini jleb sekali.
Bersyukurlah orangtua yang hapal jalan cerita film favorit anaknya, kenal teman-teman bermain anak mereka, dan menjadi tempat pulang anak-anaknya dalam kondisi apa pun juga. Artinya mereka melibatkan diri dalam aktivitas anak-anaknya. Apakah saya sudah? Jujur, saya belum sepenuhnya melibatkan diri.
Lalu, mengapa penting tumbuh bahagia bagi anak?
Kebutuhan psikologis yang memadai pada tumbuh kembang anak menjadi prioritas orangtua. Agar orangtua bisa fokus membahagiakan anak, ia harus bahagia juga. Pasangan yang melulu berkonflik pasti tidak bahagia. Ibu atau ayah yang belum selesai dengan trauma masa lalunya, secara langsung atau tidak, akan menularkan emosi-emosi negatif pada anaknya. Hal-hal semacam itu sebenarnya sudah meninggalkan jejak ketidakbahagiaan pada anak-anaknya. Belum lagi tekanan hidup modern yang tidak dikelola dengan tepat bisa menimbulkan ketidakbahagiaan pada orangtua.
Apa saja contoh pola asuh yang mencerminkan ketidakbahagiaan orangtua? Beberapa di antaranya adalah orangtua yang overprotective disebabkan perasaan tidak aman. Pola asuh semacam ini akan menghasilkan anak-anak yang mudah curiga dan sering merasa tidak aman dengan lingkungan sekitarnya. Orangtua yang permisif karena tidak berani mengontrol anaknya atau ibu yang dipenuhi rasa bersalah karena harus bekerja.
Untuk mengecek tingkat kebahagiaan peserta workshop yang mayoritas adalah orangtua, Elizabeth membagikan selembar kertas berisi tabel yang harus diisi tentang emosi-emosi yang kami rasakan selama tiga bulan terakhir. Apabila kami banyak menjawab sering atau selalu pada emosi positif, artinya kami bahagia. Luar biasa ya? Kadangkala kita takpunya waktu untuk menelisik kondisi psikologis kita sendiri. Ternyata saat ada kesempatan menelisiknya, banyak "oo...saya begini ya.."
Agar bisa menularkan kebahagiaan pada anak, orangtua harus bahagia lebih dulu. Itu kuncinya. Bagaimana caranya menciptakan sekaligus menjaga kebahagiaan? Elizabeth Santosa menyarankan orangtua membuat jurnal pencapaian.
Jurnal pencapaian yang ditulis setiap hari atau seminggu sekali akan membantu orangtua mengenali sumber-sumber kebahagiaan dalam hidup, seperti positif afektif (tertawa, damai, berkarya), negatif afektif (marah, sedih, curiga), serta kepuasan diri.
Orangtua yang bisa mengenali sumber-sumber kebahagiaan akan mengajarkan kepada anak-anaknya arti kebahagiaan yang sebenarnya. Bahwa tujuan hidup adalah bahagia dan tumbuh dalam kasih sayang. Membayangkan ini saja hati saya sudah amat lapang.
Baca juga Usir Stress dengan Automatic Writing
Gizi untuk Tumbuh Bahagia
Kondisi psikologis sudah dikupas tuntas, kondisi fisik pun takkalah pentingnya. Ungkapan men sana in corpore sano masih valid dalam studi kasus ini. Merespons hal itu, dr. Fatima Safira Alatas, Ph.D, Sp.A(K) mengatakan, "Berdasarkan hasil studi, sangat penting bagi orangtua untuk mengetahui dan mengerti nutrisi seimbang termasuk susu dengan kandungan gizi yang spesifik untuk melengkapi asupan nutrisi bagi buah hatinya."
Anak yang mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang akan memiliki saluran pencernaan yang sehat sehingga dapat menyerap nutrisi seimbang dengan baik. Kondisi demikian membentuk pola makan dan pola tidur yang baik pada anak. Inilah yang dibutuhkan anak agar masa tumbuh kembangnya bahagia dan optimal. Piramida makanan berikut ini bisa menjadi gambaran strategi pemberian gizi seimbang bagi orangtua.
http://www.frewaremini.com |
Meskipun seribu hari pertamanya sudah dilampaui, orangtua tetap harus memperhatikan asupan nutrisi bagi anak-anaknya hingga usia 18 tahun. Mengapa? karena masa pertumbuhan berlangsung hingga usia 18 tahun. Jadi, orangtua harus sangat memperhatikan kualitas makanan anak-anaknya. Anak-anak yang mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang akan memiliki saluran pencernaan yang sehat sehingga dapat menyerap nutrisi dengan baik.
Bagaimana caranya agar sistem saluran pencernaan selalu sehat? dr. Fatima memberikan langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk membentuk saluran pencernaan yang sehat,
- hindari antibiotika tanpa instruksi dokter
- makan makanan yang difermentasi, seperti yoghurt dan tempe
- konsumsi suplemen bila perlu
- kurangi pemanis buatan
- makan makanan yang bervariasi
- olah raga
- kurangi stress
Kampanye Grow Happy dari Nestle Lactogrow
Semoga dengan semua orangtua dan anak-anak makin banyak yang bahagia :)
ReplyDeleteAamiin..semoga ya, Teh . . .
DeleteDulu aku suka dinasihati mama, katanya bukan uang/masa depan cerah yang membuat orang bahagia, tetapi bahagialah yang akan membuat orang memiliki masa depan cerah dan mendatangkan lebih banyak rezeki (rezeki kan bukan cuma uang ya), dan ini ternyata benar banget. Makanya penting ya mengajarkan anak untuk bahagia, biar kelak masa depan mereka cerah
ReplyDeleteSulit dan rasanya menjadi beban manakala sebagai urang tua justru tidak merasa bahagia dengan kondisi rumah tangga. Gimana bisa menjadikan generasi yang bahagia kalau kondisi keseharian ibunya penuh amarah, dendam, sedih dan tangisan...
ReplyDeleteJika terjadi demikian apa ya solusinya?
Betulll bangett, peran org tua skrng semakin hard, apalagii skrng anak2 dibawah umur sudah kenal dengan gadget, haruss banget bisa terus diperhatikan oleh orang tua
ReplyDeleteBener banget ini. Orang tua yang bahagia akan menularkan kebahagiaannya pada anak
ReplyDeleteSelain itu anak adalah peniru ulung. Sering mendapat senyum, pelukan dan hal-hal positif akan menghadirkan aura kebahagiaan pada dirinya dan kelak akan menularkan pada lingkungan
Penting sekali untuk mempersiapkan landasan yang kokoh untuk masa depan anak, gizi, proteksi dan lain-lain. Thanks for sharing ya
ReplyDeleteBahagianya anak-anak karena tumbuh dan berkembang dari kehidupan harmonis orangtuanya yang bahagia.. Semoga anak-anak di dunia selalu berbahagia
ReplyDeleteIya benar, Mbak. Untuk menghasilkan anak bahagia, orang tuanya harus bahagia terlebih dahulu. Kayaknya jarang deh orang tua yang menderita menghasilkan anak yang periang. Karena kondisi emosi antara anak -orang tua pasti sangat lekat. Jadi berbahagia lah ibu-ibu yang dapat membahagiakan dirinya, agar anak-anak pun tumbuh sebagai anak periang. Anak-anak periang lebih tangguh menghadapi berbagai persoalan hidup
ReplyDeleteAnak emang harus bahagia yaaa, supaya perkembangan mentalnya bagus di masa mendatang. Tapi awal anak bahagia harus dimulai dr ortunya dulu.
ReplyDeleteTrus kalau mau bahagia ya sehat dulu, kasi susu atau gizi yg tepat gtu ya mbak :D
Jadi bener ya, bahwa anak yang bahagia itu hanya dibesarkan oleh orangtua yang juga bahagia. Karena bahagia ini sifatnya menular, jadi ya memang efeknya bakalan terasa banget untuk tumbuh kembang anak. Tapi nutrisi juga penting ya, karena untuk menunjang tumbuh kembangnya, nggak cuma kebutuhan psikologis saja yang harus dicukupi. Kebutuhan tubuh yang menyangkut asupannya juga harus full dan seimbang,
ReplyDeletenetul bund, anak harus selalu bahagia. Karena bahagia akan memberikan energi positif terhadap kreativitas serta ide inovatifnya
ReplyDeleteOrang tua harus bahagia dulu kalau mau membahagiakan anak. Yup! Udah jadi prinsip saya banget. Bukan bermaksud egois, tetapi memang sulit bikin anak bahagia kalau kitanya juga lagi uring-uringan
ReplyDeleteMakin kesini cara mendidik dan membesarkan anak tuh emang gampang-gampang susah, jamannya udah beda banget sama ibuku dulu
ReplyDeleteEvent parenting gini penting banget buat ibu ibu jaman now kaya sekarang
Aku juga percaya banget sama ungkapan happy mommy happy children Teh, kita harus bahagia terlebih dahulu dan menularkan virus bahagia kepada anak2 dan sekeliling kita.
ReplyDeleteSetuju, karena peran orang tua itu sangat penting. Terlebih sedari kecil mengajarkan segala hal. Semoga anak, orang tua selalu bahagia. Dalam hal apapun bisa terlewati dengan bahagia. Terima kasih sharingnya, Teh :)
ReplyDeleteSeru ya mba acaranya tambah banyak ilmu, fan pastinya anak happy kita juga ikut happy ya
ReplyDeleteGizi termasuk anak, ya. Dan nggak bisa asal ngasih makan banyak maka udah terpenuhi gizi. Harus seimbang semuanya. Psikologinya juga jadi bahagia.
ReplyDeleteSuka sekali dengan epilognya: Happy Parents = Resilient Children
ReplyDeleteAnak yang dibesarkan oleh orangtua yang bahagia akan menjadi generasi tangguh di masa depan. sehingga akan mampu menyelesaikan setiap masalah dan melewati berbagai tantangan di masa dewasanya. Dan menjadi generasi tangguh yang menjaga Indonesia.
Thanks, sudah mengingatkan:)
Anak bahagia ada karena ortunya bahagia. Dan, perut anak juga terisi kenyang sehat. Penting buat ortu untuk selalu bahagia.
ReplyDeletePenting banget anak bahagia ditumbuh kembangnya biar nanti jadi pribadi yang baik, kreatif dan positive. Peran orang tua untuk mendampingi mereka dibutuhkan banget
ReplyDeleteTerima kasih infonya, seneng deh dapat pengetahuan lagi tentang parenting, bekal ilmu buat ngebahagian anak di masa depan nanti, bahagia itu damppaknya buat ke suksesan anak yah.
ReplyDeleteSetuju banget. Dengan anak yang selalu merasakan kebahagiaan, akan membawa dampak positif di masa depan ya.
ReplyDeleteBener banget yaa mbak. Kalau mau si kecil bahagia, kita sebagai orangtuanya harus benerin emosi dulu. Harus bahagia dulu.
ReplyDeleteGrow Haply, suka deh deegan tagline itum karena tumbuh nornak saja tidak cukup tapi juga harus tumbuh bahagia ya mom 💙
ReplyDeleteMendidik dan membesarkan anak bahagia itu memang butuh proses yang lama ya. Semoga semua anak di dunia ini bisa tumbuh dengan bahagia selalu dan menginspirasi sekitarnya.
ReplyDeleteibu harus bahagia, percaya deh ibu bahagia seisi rumah ikut happy
ReplyDeleteSetuju banget, bahwa bahagia menjadi kunci utama keberhasilan sebab perasaan yg damai bisa menciptakan tindak perilaku yang positif pun tentu tak lepas dari asupan gizi yg tepat terlebih bagi seorang anak
ReplyDelete"Anak-anak yang dibesarkan oleh orangtua yang bahagia akan menjadi generasi tangguh di masa depan"
ReplyDeleteAku setuju banget dengan ini kak, keluarga yang hangat dan bahagia biasanya membuat anak-anak lebih sukses baik pendidikan,maupun pekerjaannya kelak
bener nih, kalau orang tua bahagia, pasti anaknya juga bakalan bahagia ya. wah keren tulisannya bun. semoga kita dimudahkan menjadi orangtau bahagia yang selalu mendidik anak-anak dengan baik
ReplyDeleteMbak Sugi... saya juga hadir nih acara Grow Happy kan ya... ketemu juga sama psikolog Elizabeth Santosa ini, acaranya berfaedah bangett
ReplyDeleteAku suka banget loh Mba Sugi sama setiap acara lactogrow. Selalu mengingatkan bahwa anak bahagia banyak manfaatnya. Belajar lebih mudah dan jadi lebih pintar. Kalo udah hadir di acara ini pulang-pulang aku peluk cium sstu-satu anak di rumah. Merasa bersalah banget..
ReplyDeleteBenar sekali ya peran orangtua dalam mengasuh anak harus mendidik dan juga memberikan gizi. Beruntung bisa menghadiri workshop keren ini
ReplyDeleteSetuju mbak. Ortu harus bahagia dulu agar bisa membagi kebahagiaan yang dimiliki ke anak.
ReplyDeletekarena orang tua adalah panutan anak, jadi orang tua harus bahagia dulu ya agar anak ikut bahagia :)
ReplyDelete