Ada haru menyeruak setiap kali melihat prosesi wisuda. Saya kembali teringat lima belas tahun lalu menjalani prosesi itu. Mengenakan toga dan tersenyum bahagia saat tali topi wisuda dipindahkan dari kanan ke kiri sebagai simbol kami sudah menjadi sarjana.
Ada lega sekaligus khawatir yang dirasakan saat itu. Lega karena tunai sudah perjuangan selama kurang lebih lima tahun. Namun demikian, kekhawatiran tentang masa depan pun muncul. Apakah saya akan segera mendapat pekerjaan? Apakah mudah mendapat pekerjaan? Dan rentetan pertanyaan apakah menari-nari di pikiran saya.
Mungkin kekhawatiran itu juga dirasakan sebagian wisudawan Sekolah Tinggi Teknologi Bandung pada hari Sabtu, 8 Desember 2018 kemarin. Kekhawatiran itu memang tidak tampak. Yang terlihat adalah keharuan dan kebahagiaan di antara mereka. Rangkaian bunga, boneka, peluk, dan cium mengekspresikan betapa hari itu adalah hari penuh kelegaan bagi wisudawan dan orangtua mereka, pun pasangan mereka.
Pada kesempatan berbahagia itu, saya hadir bersama teman-teman blogger untuk menjadi saksi diwisudanya 183 wisudawan dari Sekolah TInggi Teknologi Bandung (STTB). Bertempat Harris Hotel Convention Centre, perhelatan Wisuda XIII STTB diselenggarakan. Acara dibuka dengan hymne STTB kemudian dilanjutkan penyajian kesenian daerah, tari jaipong. Semua penarinya berhijab dan pakaiannya pun menyesuaikan. Usai tari jaipong, hadirin diminta berdiri untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan mengheningkan cipta dan mars STTB.
Sambutan dari Ketua STTB, Bapak Muchammad Naseer, S.Kom., M.T., menjadi acara selanjutnya setelah mars STTB dikumandangkan. Bapak Nasheer mengucapkan selamat dan mengimbau para wisudawan agar terus berkibar di masyarakat dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat untuk banyak orang. Dari pengalaman selama ini, lulusan STTB hanya membutuhkan waktu tunggu 45 hari untuk mendapat pekerjaan. Ini merupakan komitmen STTB terhadap lulusannya agar bisa segera bekerja. Hal itu ditandai dengan adanya career centre yang bisa diakses mahasiswanya. Selain itu, STTB juga bekerja sama dengan banyak pihak dalam penyediaan lapangan pekerjaan.
Dalam sambutannya, Bapak Nasheer menyampaikan ada 106 wisudawan dari Fakultas Teknik dan 77 wisudawan dari Fakultas Informatika. Sejak berdiri tahun 1991, Sekolah Tinggi Teknologi Bandung sudah meluluskan 1355 mahasiswanya. Pada tahun 2018 ini, ada 1250 mahasiswa yang menuntut ilmu di STTB
dengan rincian 75% mahasiswa berasal dari Jawa Barat dan 25% mahasiswa
lain berasal dari Pulau Jawa lain, Sumatera, Bali, Sulawesi, Kalimantan,
Papua, Malaysia, dan Timor Leste.
Ada lega sekaligus khawatir yang dirasakan saat itu. Lega karena tunai sudah perjuangan selama kurang lebih lima tahun. Namun demikian, kekhawatiran tentang masa depan pun muncul. Apakah saya akan segera mendapat pekerjaan? Apakah mudah mendapat pekerjaan? Dan rentetan pertanyaan apakah menari-nari di pikiran saya.
wisudawan-wisudawati STTB XIII (dok. rachmi) |
Pada kesempatan berbahagia itu, saya hadir bersama teman-teman blogger untuk menjadi saksi diwisudanya 183 wisudawan dari Sekolah TInggi Teknologi Bandung (STTB). Bertempat Harris Hotel Convention Centre, perhelatan Wisuda XIII STTB diselenggarakan. Acara dibuka dengan hymne STTB kemudian dilanjutkan penyajian kesenian daerah, tari jaipong. Semua penarinya berhijab dan pakaiannya pun menyesuaikan. Usai tari jaipong, hadirin diminta berdiri untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan mengheningkan cipta dan mars STTB.
dok.rachmi |
dok. rachmi |
Pada kesempatan berbahagia itu pula, Bapak Nasheer selaku Ketua STTB menginformasikan bahwa pada tahun 2022 STTB akan berubah menjadi universitas. Perubahan status yang akan membuat STTB lebih maju dan berkembang di dunia pendidikan.
Kini, tibalah kami pada acara puncak. Acara yang sangat ditunggu para wisudawan dan orangtua serta pendamping mereka yang lainnya. Pemindahan tali di topi wisudawan sebagai simbol kelulusan dan resminya gelar sarjana mereka sandang di belakang nama masing-masing.
dok. rachmi |
Selain memilih wisudawan terbaik, pada Wisuda XIII kali ini, rapat senat mengumumkan nama-nama wisudawan yang mendapat predikat skripsi terbaik. Nama-nama itu adalah
Skripsi Terbaik Program Studi Informatika
1. Enung Siti Lasmanah, S.Kom.
2. Muhammad Faqih, S. Kom.
3. Reza Aldian Hidayat, S. Kom
4. Yuda R. Bagaskara, S. Kom
Skripsi Terbaik Program Studi Teknik Industri
1. Dede Nuraeni, S.T.
Perancangan Ulang Tata Letak Pabrik dengan Kombinasi Algoritma Craft & ARC (Study Kasus PT Pabrik Mesin )
2. Fitri Kurniawati, S.T.
Perancangan Manufacturing dengan Metode Valsat pada Proses Produksi Excavator di PT Pindad (Persero)
3. Inggi Sri Astuti, S. T.
Perencanaan Persediaan Bahan Baku Multiitem Menggunakan Lagrange Multiplier/Studi Kasus CV Trojika Indonesia
4. Srikanti Astuti, S. T.
Redesain Kursi Penumpang Bus Trans Metro Bandung (TMB) dengan metode quality Function Deployment
Skripsi-skripsi terbaik ini diharapkan bisa menjadi pijakan awal bagi para penulisnya untuk lebih mengabdikan ilmunya dan peduli pada kebutuhan masyarakat. Setelah pengumuman judul-judul skripsi terbaik, pihak STTB menandatangani MOU dengan beberapa instansi, di antaranya adalah PT. Pos, Universitas Islam Majapahit, Bank Sampah, dan Bersinar.
penandatanganan MoU (dok. Rachmi) |
orasi ilmiah (dok. rachmi) |
Selamat datang di dunia nyata para wisudawan. Indonesia, sambutlah anak-anak bangsa ini. Dukung terus perjuangan mereka agar bisa turut membangun negeri ini menjadi lebih maju dan sejahtera.
Bravo STTB
ReplyDeleteSkripsi terbaiknya jadi pengin baca yg redesain kursi trans metro :)
ReplyDeleteItu keren keren ya hasil skripsinya coba kalau ditindaklanjuti menjadi bahan penelitian ilmu baru pasti maju nih Indonesia.
Wisuda memang salah satu momen sakral. Semoga ilmu mereka bermanfaat bagi masyarakat
ReplyDeleteNah dimulailah perjuangan para wisudawan guna mengangkat harum nama bangsa
ReplyDeleteOrang tua yang anak-anaknya di wisudah juga sudah lama menunggu momen-momen seperti ini. Ketika anak-anak mereka sudah resmi dinyatakan sarjana, rasanya sebagian kecil beban di pundak sudah terangkat. Setidaknya begitu pengalaman saya. Bravo untuk SSTB yang telah mencetak calon-calon pemimpin bangsa
ReplyDeleteSemoga skripsi-skripsi tersebut bukan sekadar menjadi syarat lulus, tapi juga bermanfaat bagi masyarakat.
ReplyDeleteSekolah di STTB sampai jadi sarjana habis berapa biayanya?
ReplyDeleteLiat prosesi wisuda tuh rasanya haru. Inget gimana susahnya kuliah. Beruntung mbak bisa hadir jadi saksi
ReplyDeleteBiasanya wisudawan terbaik diliat dari IPK, beda dari yg lain ini ada skripsi terbaik. Mudah-mudahan bisa dimanfaatkan bahan skripsinya
ReplyDeleteKeren ya sekolah swasta sekarang, kualitasnya semakin bisa diadu di kancah pendidikan dalam bahkan luar negeri.
ReplyDeleteAku jadi ingat juga beberapa tahun silam wisuda juga. Ada skripsi terbaik, keren nih. Pasti bagus banget ya.
ReplyDeleteDuh jadi ingat wisuda tahun 1999...
ReplyDeleteBerasa tua jadinya baca ini.
Salut untuk STTB. Semoga para wisudawan bisa membaktikan ilmunya bagi sesama�� Barakallah...
Teknik Industri dan Informatika, keduanya tuh insyaAllah jurusan yg akan survive di tahun2 skrng ini :D
ReplyDeleteAku kalau ada liputan ttg sekolah/ kampus jd pengen sekolah lg :D
Wah sudah musim wisuda ya. Perusahaan dan instansi harus sudah siap-siap menerima lulusan anak-anak muda yang bertalenta.
ReplyDeleteKeren STTB,semoga alumninya bisa menjadi wira usaha dan membuka lapangan kerja
ReplyDeleteJadi mengenang saat saya diwisuda. Memang senang banget, Tetapi, juga kepikiran kalau susah dapat kerja bagaimana. Semoga para lulusan ini dimudahkan mendapatkan kerjaan
ReplyDeleteKangen wisudaaaaa...
ReplyDeleteTapi kuliahnya enggak sih hahahah
Semoga sarjana-sarjana muda ini bisa bersaing dan bertahan dalam dunia kerja ya, apapun profesi yang mereka pilih semoga bisa amanah.
Aduh jd inget anakku yg sulung..wisudaa.nya jauh beud..mdh2 sy bs hadir..hehe
ReplyDeleteKeren sekali ada penghargaan untuk skripsi terbaik, alih-alih "IPK tertinggi". mantap!
ReplyDelete