Pernahkah kamu merasa tak berdaya ketika memutuskan untuk berolahraga, tetapi berulang kali gagal melakukannya? Pernahkah kamu stuck di depan ponsel, tetapi takkuasa meletakkannya? Atau mungkin berulangkali berusaha berhenti merokok, tetapi takkunjung berhasil? Bahkan sebagian orang memilih tetap begadang menonton film favorit di Netflix atau drakor di Viu meskipun esok paginya mereka merasa letih lesu. Hal lain, misalnya, kita sudah berjanji pada diri sendiri akan bangun pagi lalu berolahraga. Namun saat alarm berbunyi, kita takkuasa bangkit malah menarik selimut kembali.
![]() |
freepik.com |
Semua orang pasti punya kebiasaan. Sebagian dari mereka mengetahui harus mengubahnya, tetapi tak berdaya ketika kebiasaan itu berulang terus setiap waktu. Lalu, apa yang harus kita lakukan?
Kebiasaan atau habit adalah hal-hal yang sudah biasa kita lakukan sehingga menjadi standar perilaku kita. Bahkan ketika kita tahu seharusnya kita bisa mengubahnya menjadi lebih baik. Mengubah kebiasaan yang sudah melekat dalam keseharian tentu bukan hal mudah.
baca juga Manajemen Kemalasan saat Bekerja dari Rumah
Kita membutuhkan usaha luar biasa keras. Usaha itu tidak cukup hanya dengan kata –kata motivasi, seperti, “Ayo semangaat!, "tetaplah berpikir positif", "santai saja", "kamu pasti bisa", dan sederet kata motivasi lain yang menempel sebentar lalu menguap terbawa angin. Jadi, apa saja yang bisa kita lakukan untuk mengubahnya?
baca juga Manajemen Kemalasan saat Bekerja dari Rumah
Kita membutuhkan usaha luar biasa keras. Usaha itu tidak cukup hanya dengan kata –kata motivasi, seperti, “Ayo semangaat!, "tetaplah berpikir positif", "santai saja", "kamu pasti bisa", dan sederet kata motivasi lain yang menempel sebentar lalu menguap terbawa angin. Jadi, apa saja yang bisa kita lakukan untuk mengubahnya?
Tujuh Langkah Mengubah Kebiasaan Tidak Sehat
1. Identifikasi kebiasaan yang ingin kita ubah
Buatlah daftar kebiasaan taksehat yang selama ini sering dilakukan. Pilih salah satu dari daftar tersebut lalu fokus pada cara mengubahnya. Mengapa kita memilih salah satu saja? Alasannya karena ini adalah proses perubahan bertahap. Jadi satu - satu saja dulu. Bagaimana pun, mengubah kebiasaan tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan bukan?
2. Hilangkan pemicu kebiasaan taksehat
Kenali dan pahami hal – hal yang menjadi pemicu kebiasaan taksehat yang kita lakukan selama ini. Jika kita terbiasa merokokl setiap sedang hang out dengan kawan-kawan, kita bisa menghindari restoran, bar, kafe, dan agenda hang out sementara waktu. Ingat! Hanya sementara waktu hingga kita sudah nyaman dengan kebiasaan baru yang sehat. Terkadang orang-orang tertentu adalah pemicu kebiasaan taksehat kita. Perhatikan siapa saja orang –orang itu. Apakah mereka menginspirasi atau malah mengacaukan hidup kita?
3. Atasi masalah yang sebenarnya
Luangkan waktu untuk merenungkan penyebab dari kebiasaan taksehat yang kita lakukan. Jika mengudap junk food sepanjang sore adalah kompensasi untuk tidak makan siang, cemilan apa pun tetap membuat kita lapar. Jalan keluarnya tentu kita tetap harus makan siang daripada mengemil tanpa henti.
Hal lain yang mungkin takberani diakui, misalnya, kita memilih bermain games sebagai cara menghindari perdebatan dengan pasangan. Sudah saatnya kita membenahi komunikasi yang salah dalam relasi ini.
4. Mulailah dari langkah kecil
Takperlu memaksa diri langsung melakukan perubahan besar – besaran. Lakukanlah hal – hal kecil dulu untuk berubah. Misalnya kalau bangun pagi, biasanya langsung mengecek ponsel, lakukan langkah kecil dengan mengabaikan ponsel. Fokuslah pada ibadah pagi lalu seduh teh atau kopi. Nikmati pagi yang tenang sembari menghirup udaranya yang bersih.
5. Terimalah ketidaksempurnaan diri kita
Kita semua takada yang sempurna. Begitu juga dengan kebiasaan. Takada yang bisa mengubah kebiasaan dalam waktu semalam. Cintai diri kita setiap berhasil melakukan perubahan. Katakanlah pada diri sendiri bahwa kita hanya manusia. Namun, itu bukan alasan untuk menyerah. Ketidaksempurnaan kita sebagai manusia mengajarkan kita untuk merenungkan kesalahan hari ini dan memperbaikinya esok hari.
6. Tuliskan
Penelitian menunjukkan cara termudah untuk menerapkan kebiasaan baru adalah dengan menulis rencana tentang perubahan tersebut. Formatnya sederhana. Tulis perubahan yang akan kita lakukan, jangka waktu yang dibutuhkan, berikut reward yang akan diterima.
7. Pahami proses ini akan memakan waktu
Karena sudah melekat, kita perlu waktu untuk mengubah kebiasaan lama. Menurut Steven Covey, dalam buku 7 Habit of Effective People, menyatakan bahwa kita butuh waktu tiga bulan untuk berubah. Cepat atau lambat perubahan kebiasaan ini bergantung pada empat hal :
- kebiasaan sehari - hari
- karakter
- tingkat stress
- support lingkungan sekitar
Herakleitos bilang, "panta rhei : yang abadi adalah perubahan.." Tentu yang diharapkan adalah perubahan menjadi pribadi yang lebih baik dengan gaya hidup lebih sehat. Salam perubahan! ^^
Aku sudah menerapkan masa bodoh dengan hape nih mbak semenjak hp ku rusak kapan hari. Soalnya kalau sudah pegang hp nggak sadar nih 5-10 menit berlalu gitu aja. Tapi coba kalau nggak pegang hape 5-10 menit itu lumayan bisa ngerjain berbagai hal ya mbak
ReplyDeleteada 1 kebiasaan ga sehat yg aku lakukan Mbak. kalo weekend, pasit begadang.
ReplyDeleteHari Jumat n Sabtu, pasti begadang tuh. sampe jam 1 baru tidur. Iya sih, kalo lebuh dari jam 1 aku nya yg ga kuat.
tapi jd berantakan pagi harinya. Pengennya bikin jadwal, jam 10 udah tiduran di kasur, eh malah adaaa aja yg dikerjai.
gegara artikel ini kayaknya harus coba metode lain biar bisa tidur on time
Aku lagi berusaha disiplin olahraga Mbak. Setiap hari minimal 15 maenit deh. Biar gak bosen tiap hari agendanya ganti. Kadang klo lagi males banget ya angkat beban aja deh sambil nonton tivi biar gak terlalu merasa bersalah wkwkwk
ReplyDeleteOlah raga yang masih susah buatku. Sebelum pandemi aku paksa buat olah raga ringan. Tapi sekarang-sekarang udah jarang. Seminggu sekali juga nggak.
ReplyDeleteDulu pas pengen berhenti merokok, awalnya aku susaaaah banget mba ngelakuinnya. Apalagi temen2 kantor rata2 perokok. Trus pacaran Ama suami yg skr, eh dia ga ngerokok. Cm Krn wkt itu statusnya pacar, dia ga mau melarang. Pgn aku sadar sendiri dulu :p. Salah satu cara yg aku pake, dgn ngebayangin akibat dr rokok yg paling serem, setidaknya buatku. Waktu itu jujurnya bukan kanker, jantung ato penyakit lainnya, tp penuaan dini pada kulit :p. Aku ngeliat foto cewe yg usianya muda, tp kulitnya keriput dan kusam akibat rokok. Dan jujur itu bikin aku takuuut hahahahaha. Jd stiap keinginan ngerokok kambuh, aku lgs liat itu foto, supaya ga kepengin LG :D. Dan berhasil sampe skr... diitung2 udh 9 THN aku stop samasekali.
ReplyDeleteBanyak sbnrnya cara utk stop kebiasaan buruk. Masing2 orang pasti beda. Caraku mungkin lebih ke identifikasi dulu bad habit yg mau diubah, dan cari efek yang paling aku takutin kalo itu trus aku lakuin :D.
Keren mba.. salut udah berhasil berhenti merokok. Dulu suami berhenti merokok juga panjang motivasi nya. Tapi memang harus niat pribadi yang kuat.
Deletekebiasaan ku yan kurang sehat yaitu rebahan yang lama, kalo aku sudah rebahan dan nonton tv di tambah main game bisa sehari suntup. semoga dengan langkah ini bisa merubah kebiasaan itu
ReplyDeletemakasih saran2nya
ReplyDeleteJika kebiasaan tidak sehatnya gara-gara terlalu produktif bagaimana? Baru kerasa setelah bekerja gila-gilaan tiga hari berturut-turut. Apalagi jam daring yang cukup banyak dan keinginan untuk menulis karena ide-ide lagi antri untuk segera ditumpahkan dalam kertas. Info donk mbak nya.
ReplyDeleteNomor 5 yes banget Mbak Sugi...scr kadang kita ngerasa diri sanggup mengerjakan semuanya padahal realitanya gak begitu. Anak saya bilang halu, haha
ReplyDeleteKadang sudah melakukan perubahan kecil, tapi konsistennya itu lho yg soelit
ReplyDeleteCemana y
Setuju banget, sejak kuliah apalagi ada corona saya juarang banget olah raga, kebanyakan aktifitas rebahan dan mainan sosial media. Pengen banget berubah tapi memang semua nggak bisa instan ya mbak
ReplyDeleteLagi belajar banget buat ngurangin kebiasaan nunda. Nunda mulu akhirnya kelabakan sendiri jadinya
ReplyDeleteemang sih kadang sulit mengubah apa yang telah menjadi kebiasaan. tapi kalau itu hal buruk kenapa enggak diubah kan ya? merugikan juga pasti. enggak hanya diri sendiri yang dirugikan kadang bisa juga kena orang lain nih, gara2 kebiasaan buruk. makasih mba sharingnya
ReplyDeleteMembaca artikel kakak, membuatku tersinggung. Pasalnya dari sebelum ramadan hingga sekarang,udah nanam niat kalau ba'da subuh mau olahrga bahkan beberapa persiapan udah ready seperti berbagai video senam. Tp niat hanya tinggal niat krn terkadang lebih memilih tidur/bca buku/bw tp tetap akhirnya tidur lagi😂
ReplyDeletePadahl udah sadar kian hari lemak meningkat😣
Wah benar banget ya sista, kita harus mengubah kebiasaan jelek ini.... Ada beberapa hal yang aku juga sedang berusaha mengubahnya
ReplyDeletekebiasaan kurang sehat sy hobi rebahan hihi gmn dunk cara ubahnya.. tapi emang sih ubah kebiasaan kurang sehat itu hrs dilandasi kemauan kuat ya dari diri sendiri pastinya..terima kasih tulisannya sdh mengingatkan sy
ReplyDeleteDan untuk menerapkan kebiasaan baru kita perlu waktu juga ya kan kak. Asal komit pada diri sendiri insyaAllah kebiasaan lama yang jelek bisa dihindari.
ReplyDeleteJadi pengen jawab, "pernah", "pernah", "pernah", atas pertanyaan di awal artikel ini. Memang berat mengubah kebiasaan tidak sehat itu, tapi gak ada yang gak mungkin kalau kita mau lebih tegas pada diri sendiri ya, Mbak
ReplyDeleteAku sudah mengubah kebiasaan nyampah dan menerapkan pola hidup sehat. Bonusnya terhindar dari penyakit dan badan menjadi langsing.
ReplyDeletePaling susah itu konsistennya sih, kayak bulan ini saya cuma dapat tiga hari olahraga. Pas berhenti mau mulai lagi rasanya duuuh berat banget.
ReplyDeleteBeberapa hari lalu saya mulai workout, tapi baru 3 hari udah malas-malasan lagi. Hiks. Susah banget buat konsisten
ReplyDeleteWah saya banget nih, udah mencanangkan macem2 resolusi di awal tahun ternyata pas dievaluasi di pertengahan thn gini blm konsisten ternyata huhuuu
ReplyDeleteMerutinkan olah raga jujur bagi saya memang agak berat. Hihihi. Ada saja alasannya dan pembenarannya. Mungkin begitu juga kali ya kebiasaan buruk kita yang lain. Mungkin benar tips keempat, mulai dari langkah kecil. Tak perlu harus sempurna di awal, pelan-pelan tapi pasti nanti akan berubah jadi sosok lebih baik lagi.
ReplyDeleteBetul banget 3 bulan ini memang bisa buat kita membentuk habit baru. Saya sudah merasakan ini. MasyaAllah
ReplyDeleteMakasih tipsnya Kak. Kebiasaan buruk saya dan suami tu, mainan hape jelang tidur, akhirnya gak tidur tidur, pagi susah bnagun. Hihi.
ReplyDeleteBenar banget, Mba. Perubahan baik itu harus dituliskan. Kadang bangun pagi udah ada setumpuk ide, eh lihat selimut kok ya rebahan lagi. Kalo nggak ditulis, itu rencana bakal ambyar hahah.
ReplyDeleteNgucapinnya mudah, soksoan mau berubah, tapi pas dilaksanakan, susah banget huhuhu. Dasar manusia. Aku sedang berusaha juga nih untuk menjadi lebih sehat, emang butuh niat sungguh-sungguh untuk mengubah kebiasaan ya
ReplyDeleteSaya pernah menuliskan kebiasaan yang akan saya ubah. Tapi tidak saya jalankan huuhu. Dasar emang niat yang paling utama hehe.
ReplyDeleteSayacobapuasa dan olahraga rutin. Beratttt tapi coba konsisten
ReplyDeleteMakasih pencerahnnya yaa
Saya sekarang sedang mencoba bangkit kembali dari kemalasan dan kebingungan setelah bekerja dari rumah. Saya mulai mengidentifikasi apa saja yang membuat produktifitas saya terhambat. Semoga saya berhasil.
ReplyDeleteperbuatan yang terus dilakukan akan jadi habit ya, asalkan konsisten akan terus jadi biasa
ReplyDeleteYang agak susah memang menghindari teman-teman yang membawa perilaku buruk, yang gak menghargai sikap kita dan konsistensi kita terhadap sesuatu. Makanya sekarang teman-teman saya semakin sedikit hehe tapi untunglah saat ini udah berkeluarga, jadinya ya gak terlalu berpengaruh.
ReplyDeleteAku paling susah menahan godaan HP. Ada saja yang membuat malas ninggalin HP jadinya mager. Kayaknya harus mencoba 1 jam tanpa HP nih..
ReplyDeleteMungkin bisa ditambahkan juga Mbak: bertegas-tegaslah dengan diri sendiri, jangan takut untuk menghukum diri sendiri jika masih melakukan kebiasaan buruk. Ya, hukumannya yang bermanfaat juga, seperti harus bersedekah atau gimana gitu, hehe
ReplyDeleteMenuliskannya emang cara ampuh agar harapan itu terwujud. Entah bagaimana cara kerjanya ya. Emang sih, yang sulit itu mengubah yang sudah jadi kebiasaan. Terima kasih Mbak artikelnya.
ReplyDeleteKebiasaan buruk saya apaan ya? Kayaknya terlalu sering makan mie, hahaha, abis enak sih. Perubahan kecil , tapi butuh konsistensi yang kuat
ReplyDeleteMengubah kebiasaan sedikit-sedikit, tetapi tiap hari lama-lama memang bakalan mudah dan tidak akan terasa berat.
ReplyDeleteTapi ya, sulit untuk memulainya. Atau awalnya semangat kemudian menjadi memalas. Itu yang aku alami sih mbak :(
Kalau saya, malam udah sounding sama si kecil "Besok pagi mama mau olahraga, jalan kaki. Adik di rumah ya" Bocahnya sih ngangguk-angguk. Tapi keesokan harinya nempel terus nggak mau di tinggal, diajak ikut pun tak mau.
ReplyDeleteYang jelas, jangan bilang, "Saya akan mulai besok." Harus langsung berani bilang, "Sekarang!"
ReplyDeleteAgak setuju inu dengan cara menuliskan perubahan yg diinginkan.
ReplyDeletePaling gak ada tujuan jelas apa yg gak baik dan mau diubah.
Trus apa yg mau dilakuin utk merubah kebiasaan ituh..
wah setuju banget dengan menghilangkan pemicu kebiasaan tak sehat, aku juga sedang belajar untuk terus memperbaiki diri :') semoga kita semua bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi ya
ReplyDeletedengan mengubah kebiasaan yang tidak sehat menjadi sehat bagi saya harus melakukan step by step
ReplyDelete