Tips Membangun Kepercayaan Diri Anak dengan Berbagai Permainan

Aplikasi Happy Kamper
dok.istimewa

Sejak masuk SD, Arin sering cerita kalau teman-teman sekelasnya sudah punya kelompok main eksklusif alias gank. Ia pun kerap berkeluh kesah tidak punya teman bermain. Sebenarnya Arin punya satu teman yang sering bersamanya. Namun, temannya ini cenderung posesif. Ia melarang keras Arin bermain dengan temannya. "Kita bestie berdua aja," begitu katanya.

Sebagai orangtua, saya tidak bisa menganggap enteng kondisi tersebut. Suasana pertemanan yang menyenangkan adalah kunci agar anak hepi sekolah. Saya terus membesarkan hatinya agar ia bisa mengatasi ketidaknyamanan di sekolah. Bestie-nya beberapa hari terakhir tidak mau menyapa Arin. Gara-gara itu, Arin jadi tidak fokus. Setiap pulang sekolah, ada saja barang yang tertinggal. Saya melihat kondisinya sudah cukup mengganggu pikiran anak saya.

Namun, saya juga tidak bisa berbuat banyak dengan mengingatkan teman-teman Arin agar tidak gank-gankan.Saya juga tidak bisa menegur anak yang menyebut dirinya Bestie anaknya agar ia tidak semena-mena. Yang paling bisa saya lakukan adalah menguatkan hati anak saya. Nasihat seringkali masuk telinga kanan dan telinga kiri. Apalagi kalau hati sedang sedih, semua nasihat bahkan tak sempat masuk telinga. 

Menguatkan hati anak usia sekolah dasar agar tangguh di tengah galaunya pergaulan sosial sebenarnya tidak mudah. Anak-anak usia ini umumnya belum mampu berabstraksi dengan beragam perumpamaan. Jadi, peran orang tua menyederhanakan nasihat melalui aneka aktivitas seru buat anak.

Tips Membangun Kepercayaan Diri Anak dengan Berbagai Permainan

Dilansir dari buku Percaya Diri karya ...., penulisnya menjelaskan pentingnya orangtua mendampingi anak bermain untuk membangun kepercayaan diri anak.

Dari hasil penelitian yang sudah dilakukannya, berikut ini beberapa tips yang bisa orangtua terapkan untuk memupuk kepecayaan diri anak.

1. Mempelajari Keterampilan Baru

Ajak anak mempelajari keterampilan baru yang linier dengan minatnya. Umumnya anak-anak menyukai kegiatan di alam terbuka. Orangtua bisa mengajak anak ikut komunitas olahraga atau seni. Salah satunya belajar bermain skateboard di taman bersama anak-anak lain yang senang bermain skateboard. 

Setelah aktivitas tersebut selesai, anak bisa diajak mengisi kotak -kotak yang dinomori 1 hingga 10. Seberapa sulit bermain skateboard menurutnya? Tingkat kesulitannya bisa diisi dengan angka sesuai urutan pada kotak tersebut.

2. Menggambar atau Menulis Perasaan 

Menggambar merupakan bahasa visual yang membuat siapa pun memutuskan hubungan dengan obrolan dan teknologi. Aktivitas ini bukan hanya menghilangkan stres, melainkan juga membantu melakukan relaksasi. Hasilnya seperti melakukan meditasi. 


Kepercayaan diri anak
image:lembaran curahan hati

Ajak anak membuat sketsa tentang apa saja. Ia bisa mengekspresikan ide, pengamatan, dan perasaan dengan kreativitasnya sendiri. Minta anak mencatat perasaannya sebelum dan sesudah menggambar dalam kotak yang sudah ditulisi angka 1 - 10. Makin besar angka yang dipilih berarti makin positif perasaannya.

Menulis juga bagian dari ungkapan hati dan pikiran. Sebagian orang ternyata lebih mudah menumpahkan perasaan dalam tulisan. Ia bisa lebih ekspresif mencurahkan uneq-uneqnya dalam beragam diksi. 

3. Bermain Musik

Bermusik melatih hampir semua bagian otak dan sistem sensorik. Saat belajar menyanyi atau memainkan alat musik, kegiatan ini membanhun kepercayaan diri dalam mempelajari keterampilan baru dan mencapai target. Bermusik juga bisa meningkatkan kreativitas dan keterampilan perencanaan melalui improvisasi.

Buatlah daftar berisi semua lagu yang membuat anak ingin berdiri, bernyanyi, dan menari. Aktivitas mendengarkan musik bisa dilakukan saat menggambar atau bermain. Apabila tidak punya alat musik, mari membuat alat musik sendiri. 

Misalnya membuat alat musik dari kaleng bekas. 

a. Pastikan tepian kaleng tidak tajam. Isi kaleng dengan beras. 

b. Tutup bagian atasnya dengan balon kosong 

c. Ikat balonnya dengan karet gelang.  

d. Alat musik sudah siap digunakan. Ketuk bagian atas kaleng dengan pensil  seperti drum.

Bermain musik memberi anak kesempatan untuk mengatur rasa gugup ketika harus tampil di depan banyak orang. Pertunjukan musik adalah pembelajaran aktif. Anak akan mendapatkan banyak kesempatan untuk meningkatkan kualitas dengan cara terus berlatih.

4. Berteman

Cobalah aktivitas bermain peran dengan anggota keluarga untuk berlatih mengenalkan diri. Beberapa langkah bisa dilakukan untuk bermain peran ini. 

a. orangtua bisa mengajak anak untuk mengobrol tentang cara mendapatkan teman baru. Diskusikan perasaan dan kekhawatiran yang dirasakan anak sebelum mulai bermain peran.

b. Tambahkan detail pertanyaan sebanyak mungkin untuk melatih anak lebih kreatif berkomunikasi dengan lawan bicaranya.

5. Beraktivitas di ruang terbuka

Menghirup udara segar, berlarian di bawah langit terbuka, merasakan cahaya matahari langsung ke kulit anak-anak, dan tentu saja bertemu banyak orang baru. Biasanya ketika berjumpa orang baru, anak-anak diminta menyesuaikan diri dengan kondisi. 


Kepercayaan diri anak
dok.istimewa

Salah satunya adalah mulai berkomunikasi dengan teman baru. Awalnya bisa main bareng tanpa kenalan. Lama kelamaan suasana semakin cair sehingga perkenalan mengalir alami. Anak-anak pun semakin enjoy dengan aktivitas mereka. Seringnya malah sampai lupa pulang.

No comments