Showing posts with label keuntungan bisnis travel mobil. Show all posts

5 Keuntungan Bisnis Travel Mobil



Selama pandemi, banyak bisnis berjatuhan. Salah satunya adalah bisnis travel. Meskipun termasuk bisnis yang collaps, masih banyak travel mobil yang survive di tengah badai. Para pengusaha bisnis travel tetap berjuang kendati tertatih. Seperti apa keuntungan bisnis travel mobil di masa pandemi gini ya?




dok. pixabay.com

5 Keuntungan Bisnis Travel Mobil 


baca juga peran logistik dalam pesatnya e-commerce di Indonesia

1. Tidak perlu mengelola usaha sendiri

Usaha travel mobil termasuk jenis usaha di bidang jasa otomotif yang mudah dijalankan. Bahkan apabila kita tidak punya pengalaman di bisnis ini. Banyak rental mobil yang sudah berdiri sebelumnya menawarkan kerja sama dengan para pemilik mobil. Sistem kemitraan atau kerja samanya seperti ini :

a. sistem kemitraan bagi hasil

Mekanismenya pemilik mobil menyerahkan kendaraannya untuk dikelola oleh perusahaan rental. Jika mobil miliknya disewa pelanggan, pemilik mobil akan mendapat keuntungan. Pembagian keuntungannya biasanya 70:30, 60:40, atau 50:50. Persentase keuntungan berdasarkan perjanjian yang disepakati kedua belah pihak.

b. sistem kontrak bulanan

Mekanismenya perusahaan travel mobil mengontrak mobil untuk direntalkan kembali. Pemilik mobil akan menerima pembayaran setiap bulan. Terlepas dari digunakan atau tidak mobil tersebut, pembayaran per bulan tetap diterima secara rutin.

Kelebihan dari mekanisme ini adalah pemilik mobil tidak perlu memikirkan mengelola usaha travelnya. Penghasilan ini disebut juga sebagai passive income. Namun, tentu saja hasil yang diperoleh tidak sebesar jika mengelola travel sendiri. No pain no gain lah ya..
  

2. Pangsa pasar bisnis travel mobil lebih luas

Bisnis travel mobil bisa menjangkau pasar lebih luas. Apa pasal? Sebagian masyarakat relatif nyaman naik mobil untuk perjalanan jarak menengah dan jauh. Travel lebih fleksibel dan lingkup tujuannya lebih spesifik. Selain itu, travel mobil biasanya tetap terasa privat karena orangnya tidak terlalu banyak. Kondisi tersebut berbeda jika naik bus. Orangnya banyak sehingga terasa padat dan ramai.
 

3. Modal bisa diatur bahkan bisa tetap berjalan meski tanpa modal

Selalu ada jalan menuju Roma. Gubahan peribahasa ini menggambarkan bisnis travel mobil bisa tetap dilakukan meski tak punya modal. Bagaimana caranya?


a. Memanfaatkan kendaraan dari mitra bisnis

Caranya seperti yang sudah dibahas di point pertama. Kita bisa bekerja sama dengan pemilik mobil. Kalau mobil sudah siap, tugas kita menjadi marketing sekaligus manajer yang mengelola travel dengan cerdas dan cermat.


b. Kredit mobil

Dengan modal 100 juta untuk DP mobil, kita bisa membeli mobil bekas berperforma bagus untuk digunakan sebagai kendaraan travel. Perolehan hasil travel bisa digunakan untuk membayar angsuran setiap bulannya. Memang sih praktiknya di lapangan tidak semudah itu. Namun, setidaknya kita sudah punya gambaran mekanisme yang bisa dilakukan. Kuncinya 1: marketing yang efektif dan efisien agar target pasar terpenuhi.
 

4. Bisnis travel mobil bersifat dinamis

Bisnis travel bisa menyesuaikan diri dengan permintaan pelanggan. Baik jam maupun rute perjalanan. Travel mobil mempunyai jadwal berangkat yang lebih banyak dan fleksibel. Apabila tertinggal jam keberangkatan yang sudah dipesan, bisa ikut jam selanjutnya. Bayar saat hendak berangkat.

Seperti saat pandemi sekarang ini, bisnis travel mobil menyiasati rute berdasarkan intensitas rute sebagian besar pelanggannya. Jadi, meskipun ada shelter yang ditutup, shelter lain yang masih buka mampu menutupi kerugian karena omset yang diperolehnya signifikan.
 

5. Bisnis travel mobil tidak terpengaruh tren

Mobilitas manusia tidak terpengaruhi tren. Masa pandemi memang memaksa kita lebih banyak di rumah untuk meminimalisasi semakin massifnya persebaran virus Covid. Namun, urusan pekerjaan dan kebutuhan lain tetap membutuhkan kendaraan untuk mobile. Orangnya memang tidak berpindah, tetapi logistiknya terus bergerak. Travel mobil menjadi salah satu alternatif media pengiriman logistik tersebut selain ekspedisi yang lazim digunakan.

--

Selalu ada keuntungan dari setiap bisnis yang kita jalankan. Namun demikian, kerugian pun merupakan keniscayaan. Yang bisa dilakukan untuk meminimalkan kerugian adalah manajemen yang tepat dan strategi pasar yang cocok dengan target usaha kita. Good luck. :)