Showing posts with label literasi keuangan syariah. Show all posts

5 Cara Meningkatkan Literasi Keuangan Syariah dalam Masyarakat


Literasi Keuangan Syariah
dok.pixabay


Adakah yang familiar dengan literasi keuangan syariah? Apa bedanya dengan literasi keuangan biasa atau konvensional? Yuk, kita simak dulu penjelasannya berikut ini.

Apa Itu Literasi Keuangan Syariah?

Literasi keuangan syariah adalah kemampuan untuk memahami dan menerapkan berbagai keterampilan keuangan, seperti manajemen tabungan pribadi, membuat penganggaran, dan investasi yang sesuai dengan ajaran Islam (ojk.go.id).

Agar masyarakat bisa menerapkan literasi keuangan syariah yang benar dalam kesehariannya, masyarakat perlu mendapat edukasi yang memadai mengenai seluk-beluk keuangan syariah.

Edukasi ini sangat penting karena kontennya bertujuan memberikan pemahaman secara memadai kepada masyarakat terkait pengenalan lembaga jasa keuangan syariah, baik bank maupun nonbank. Selain itu ada produk dan jasa keuangan syariah, fitur-fitur yang melekat pada produk dan jasa keuangan syariah, manfaat dan risiko produk dan jasa tersebut, serta hak dan kewaiban sebagai konsumen yang menggunakan jasa keuangan syariah.

Literasi keuangan syariah sangat penting diberikan sebelum masyarakat sebagai konsumen siap mengadopsi produk dan layanan keuangan syariah. Untuk mencapai pemahaman tersebut, masyarakat perlu melalui berbagai proses meliputi pengetahuan, persuasi, keputusan, dan konfirmasi (Rogers dkk., 2012).

Dengan literasi keuangan yang baik, tentu saja akan memengaruhi kemampuan perilaku seseorang dalam memutuskan urusan konsumsi, seperti investasi, termasuk juga asuransi jiwa syariah untuk keluarga. Semakin banyak transaksi keuangan syariah yang dilakukan masyarakat semakin banyak pula usaha dan produksi yang dapat didanai oleh keuangan syariah.

5 Cara Meningkatkan Literasi Keuangan Syariah di Masyarakat


Apa itu literasi keuangan syariah
dok.pixabay

Era industry 4.0 sebenarnya memberikan banyak keuntungan pada kita dalam menyebarluaskan berbagai informasi sekaligus edukasi kepada masyarakat. Kita bisa memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan literasi keuangan syariah di masyarakat. Apa saja yang bisa dilakukan dengan teknologi informasi?

1. Membuat platform digital literacy sebagai media sosialisasi dan edukasi keuangan syariah. Platform ini harus bisa menjangkau berbagai wilayah hingga daerah terpencil di semua level dan semua kalangan.

2. Kita bisa menggunakan e-learning ekonomi syariah, baik untuk pelatihan informal maupun kepentingan pembelajaran ekonomi syariahdi lembaga pendidikan formal melalui pembelajaran daring dan luring (blended learning)

3. Mengoptimalkan media sosial dan media streaming.  Media sosial, seprti Whatsapp, Telegram, Facebook, dan Instagram. Media streaming, seperti Zoom, Webex, Webinar, Skype, dll., dapat digunakan sebagai media informasi, sosialisasi, dan komunikasi.

Tak hanya itu, media sosial dan streaming bisa digunakan sebagai ajang kompetisi, penulisan ekonomi syariah, seminar, dialog interaktif, dan konferensi ekonomi dan keuangan syariah.

4. Manfaatkan media digital. Sistem pembayaran (payment system) syariah, layanan produk dan jasa keuangan syariah bisa memanfaatkan media digital

5. Marketplace dapat digunakan untuk pemasaran produk halal dan jasa keuangan syariah. Hanya bermodalkan smartphone, konsumen dan produsen bisa berinteraksi dan saling menguntungkan.

Pesatnya perkembangan teknologi informasi seharusnya bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah. Tujuannya tentu saja agar market share keuangan syariah dapat ditingkatkan. Termasuk kesadaran masyarakat menggunakan asuransi jiwa syariah sebagai proteksi keluarga.

Asuransi jiwa syariah merupakan produk asuransi jiwa yang dikelola sesuai syariat Islam. Perbedaannya dengan asuransi jiwa yang dikelola secara konvensional terletak pada pengelolaan dananya atau yang disebut dengan dana tabarru'.

Demi tercapai meratanya literasi keuangan syariah di masyarakat melalui pemanfaatan teknologi informasi, pemerintah seharusnya membuka kerja sama dengan sejumlah provider internet dan industry keuangan syariah. Bentuk konkret kerja samanya bisa berupa optimasi pembangunan jaringan optic di seluruh wilayah Indonesia.

Literasi yang baik dan inklusivitas yang baik akan mampu membuat pangsa pasar keuangan syariah meningkat. Para penggiat ekonomi syariah dapat memanfaatkan Sharia Knowledge Centre (SKC) sebagai kanal informasi, inovasi, dan kolaborasi seputar ekonomi syariah di Indonesia yang diinisiasi oleh PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah).

Platform yang disediakan SKC bagi para penggiat ekonomi syariah bertujuan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan Syariah. Selain itu, tujuan SKC menyediakan platform tersebut untuk bergotong-royong memajukan ekonomi Syariah dan menjadikan Indonesia sebagai pusat perkembangan ekonomi Syariah global.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, Sharia Knowledge Centre (SKC) akan bekerja sama dengan pemerintah, regulator, pakar ekonomi Syariah, dan segenap pemain industri ekonomi Syariah melalui berbagai program kemitraan strategis. Dengan demikian, sinergi yang terbangun bisa mendorong roda pertumbuhan ekonomi. Tentu saja kondisi ini dalam jangka panjang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi lebih baik.

10 Manfaat Literasi Keuangan Syariah untuk Kesehatan Finansial Keluarga

Asuransi Jiwa Syariah


Riset yang dilakukan Litbang Kompas pada tahun 2019 menjelaskan semakin mapan kemampuan finansial keluarga Muslim, semakin tinggi kesadaran mereka terhadap literasi keuangan syariah. Dalam perjalananannya, keluarga-keluarga muslim ingin menerapkan prinsip syariah dalam setiap kegiatan dan kebutuhan ekonomi dan finansialnya.

Bagi keluarga yang sudah paham tentang literasi keuangan syariah, sistem ini mempunyai sejumlah kelebihan dibandingkan bank konvensional. SIstem transaksi keuanfan syariah dinilai lebih transparan, adil, dan halal sesuai prinsip syariah dalam ajaran Islam.

Sistem syariah membuat masyarakat lebih tenang karena dinilai sesuai tuntutan kepercayaan. Meningkatnya literasi keuangan syariah tecermin dalam pilihan investasi dan asuransi yang kini banyak memilih asuransi dan investasi syariah.

Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi  Syariah, Adiwarman A.Karim, mengatakan masyarakat yang melek literasi keuangan syariah  lalu menerapkan dalam keseharian sejatinya menjaga kesehatan finansial keluarga.

10 Manfaat Literasi Keuangan Syariah untuk Kesehatan Keluarga

Menerapkan literasi keuangan syariah dalam kehidupan sehari-hari bermanfaat bagi kesehatan keluarga. Terutama dalam pilihan investasi dan asuransi syariah. Berikut ini pemaparan manfaat literasi keuangan syariah untuk kesehatan keluarga.

 

1.     1Alokasikan dana untuk zakat, infaq, dan sedekah setiap bulan

Zakat merupakan bagian dari lima rukun Islam yang  wajib ditunaikan. Kewajiban zakat berfungsi untuk menyucikan jiwa dan harta. Begitu juga dengan infaq dan sedekah kendati sifatnya sunnah. Intinya ketiga hal ini bertujuan membantu fakir miskin dan orang yang membutuhkan.

2.      2. Meminimalkan utang.

Islam menganjurkan untuk tidak berutang kecuali dalam keadaan darurat atau mendesak. Namun hal itu bukan berarti tidak boleh. Al Quran dalam Surat Al-Baqarah ayat 2822 memberikan pedoman tentang utang-piutang bahwa harus dicatat dan memiliki saksi.
Kesepakatan utang-piutang pun tidak boleh merugikan salah satu pihak. Salah sautnya dengan menarik keuntungan melalui riba.

3.      3Memanfaatkan lembaga keuangan syariah

Kita bisa memanfaatkan lembaga keuangan syariah untuk berbagai keperluan finansial. Salah satunya meminjam uang. Di lembaga keuangan syarah tidak ada sistem riba. Jadi, hati lebih tenang.

4.      4Menggunakan produk keuangan dengan prinsip syariah

Kini Negara sudah memiliki banyak instrument yang mengakomodasi investasi syariah. Produk keuangan syariah pun sudah semakin beragam.

5.      5Memilih menggunakan asuransi jiwa syariah

Asuransi jiwa syariah adalah produk asuransi jiwa yang dikelola dengan menggunakan syariat Islam. Dengan demikian, kita sebagai nasabah akan lebih tenangkarena tidak perlu khawatir akan risiko riba saat menggunakan produk asuransi dan tetap mendapatkan proteksi.

6.      6Menyiapkan dana darurat

Dana darurat tetap harus dimiliki. Tempatkan pada tabungan syariha atau bentuk lainnya, seperti asuransi syariah.

7.      7.. Menggunakan pembayaran digital syariah

Dompet digital dan kode QR sebagai pengganti transaksi tunai yang terus berkembang. Transaksi nontunai kini menjadi pilihan masyarakat dalam bertansaksi 

8.      8.  Mengontrol keuangan

Point utama mengontrol keuangan adalah dengan mencatat dana masuk dan dana keluar. Pemahaman yang benar mengenai literasi keuangan syariah memudahkan kita mengatur keuangan sedemikian rupa. Cara kita mengatur cashflow rumah  sedemikian rupa dapat memengaruhi kekayaan finansial keluarga.

9.      9Terhindar dari penipuan

Adanya bekal pengetahuan literasi yang cukup, kecil kemungkinan seseorang terjerat penipuan. Beberapa contoh penipuan yang marak terjadi. Beberapa contoh di antaranya skema ponzi, monkey bussines, dan pinjol ilegal.

     10.  Distribusi kekayaan lebih merata

Pemahaman yang benar terhadap literasi keuangan syariah dapat memberikan dampak positif bagi khalayak umum secara luas. Hal ini disebabkan banyak orang kaya menginvestasikan uangnya ke lembaga keuangan.  Investasi tersebut dikelola lagi menjadi lapangan kerja yang menyerap tenaga kerja.

Apabila sudah menerapkan literasi keuangan syariah dalam kehidupan sehari-hari, pemahaman itu tentu  akan membimbing kita mengubah perilaku menjadi lebih syariah, sesuai dengan nilai-nlai keislaman. Literasi keuangan syariah  juga membimbing kita untuk memilih produk investasi dan asuransi jiwa syaria ketimbang yang konvensional.

Asuransi jiwa syariah memberi rasa aman dan nyaman di tengan gempuran berbagai produk investasi . Di dalamnya ada gambaran usaha untuk saling melindungi dan saling tolong menolong di antara para pemegang polis (peserta).

Caranya dilakukan melalui pengumpulan dan pengelolaan dana tabarru yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko  tertentu melalui akad perikatan) yang sesuai dengan prinsip syariah.

 

5 Cara Meningkatkan Literasi Keuangan Syariah dalam Masyarakat

 

dok. freepik. com

Adakah yang familiar dengan literasi keuangan syariah? Apa bedanya dengan literasi keuangan biasa atau konvensional? Yuk, kita simak dulu penjelasannya berikut ini.

Apa Itu Literasi Keuangan Syariah?

Literasi keuangan syariah adalah kemampuan untuk memahami dan menerapkan berbagai keterampilan keuangan, seperti manajemen tabungan pribadi, membuat penganggaran, dan investasi yang sesuai dengan ajaran Islam. (ojk.go.id).

Agar masyarakat bisa menerapkan literasi keuangan syariah yang benar dalam kesehariannya, masyarakat perlu mendapat edukasi yang memadai mengenai seluk-beluk keuangan syariah. 

Edukasi ini sangat penting karena kontennya bertujuan memberikan pemahaman secara memadai kepada masyarakat terkait pengenalan lembaga jasa keuangan syariah, baik bank maupuan nonbank. Selain itu ada produk dan jasa keuangan syariah, fitur-fitur yang melekat pada produk dan jasa keuangan syariah, manfaat dan risiko produk dan jasa tersebut, serta hak dan kewaiban sebagai konsumen yang menggunakan jasa keuangan syariah.

Literasi keuangan syariah sangat penting diberikan sebelum masyarakat sebagai konsumen siap mengadopsi produk dan layanan keuangan syariah. Untuk mencapai pemahaman tersebut, masyarakat perlu melalui berbagai proses meliputi pengetahuan, persuasi, keputusan, dan konfirmasi (Rogers dkk., 2012).

Dengan literasi keuangan yang baik, tentu saja akan memengaruhi kemampuan perilaku seseorang dalam memutuskan urusan konsumsi termasuk investasi. Semakin banyak transaksi keuangan syariah yang dilakukan masyarakat semakin banyak pula usaha dan produksi yang dapat didanai oleh keuangan syariah.

5 Cara Meningkatkan Literasi Keuangan Syariah di Masyarakat

dok.freepik.com

Era industry 4.0 sebenarnya memberikan banyak keuntungan pada kita dalam menyebarluaskan berbagai informasi sekaligus edukasi kepada masyarakat. Kita bisa memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan literasi keuangan syariah di masyarakat. Apa saja yang bisa dilakukan dengan teknologi informasi?

1. 1. Membuat platform digital literacy sebagai media sosialisasi dan edukasi keuangan syariah. Platform ini harus bisa menjangkau berbagai wilayah hingga daerah terpencil di semua level dan semua kalangan.

2. 2. Kita bisa menggunakan e-learning ekonomi syariah, baik untuk pelatihan informal maupun kepentingan pembelajaran ekonomi syariahdi lembaga pendidikan formal  melalui pembelajaran daring dan luring (blended learning)

3. 3. Mengoptimalkan media sosial, seperti Whatsapp, Telegram, Facebook, dan Instagram). Streaming, seperti Zoom, Webex, Webinar, Skype, dll., dapat digunakan sebagai media informasi, sosialisasi, dan komunikasi. Tak hanya itu, media sosial dan streaming bisa digunakan sebagai ajang kompetisi, penulisan ekonomi syariah, seminar, dialog interaktif, dan konferensi ekonomi dan keuangan syariah.

4.  4. Media digital juga bisa dimanfaatkan untuk sistem pembayaran (payment system) syariah, layanan produk dan jasa keunagan syariah.

5. 5. Marketplace dapat digunakan untuk pemasaran produk halal dan jasa keuangan syariah. Hanya bermodalkan smartphone, konsumen dan produsen bisa berinteraksi dan saling menguntungkan.

Pesatnya perkembangan teknologi informasi seharusnya bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah. Tujuannya tentu saja agar market share keuangan syariah dapat ditingkatkan. Termasuk kesadaran masyarakat menggunakan asuransi syariah sebagai proteksi keluarga.

Demi tercapai meratanya literasi keuangan syariah di masyarakat melalui pemanfaatan teknologi informasi, pemerintah seharusnya membuka kerja sama dengan sejumlah provider internet dan industry keuangan syariah. Bentuk konkret kerja samanya bisa berupa optimasi pembangunan jaringan optic di seluruh wilayah Indonesia.

Literasi yang baik dan inklusivitas yang baik akan mampu membuat pangsa pasar keuangan syariah meningkat. Literasi keuangan syariah yang baik bisa mendorong roda pertumbuhan ekonomi. Tentu saja kondisi ini dalam jangka panjang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi lebih baik.