Showing posts with label pendidikan. Show all posts

Dinamika Pergaulan di Media Sosial. Bagaimana Kita Menyikapinya?

Akhir pekan lalu, perwakilan netizen Kota Bandung dan sekitarnya berdiskusi dengan MPR RI. Tema pembahasan diskusi itu adalah The Power of Bhinneka Tunggal Ika

Keragaman terjadi di seluruh belahan bumi, tak hanya Indonesia. Keragaman di negeri ini tampak sangat menonjol karena Indonesia ada berkat kerelaan berbagai suku bersatu secara politis menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Netizen Bandung Ngobrol bareng MPR RI
dok.Parmadi

Baiklah, itu sekadar pengantar dalam gambaran yang lebih luas. Dalam diskusi bersama MPR RI, semua peserta menyetujui pentingnya bijak bermedia sosial.

Semua peserta menggaungkan pesan-pesan seputar pentingnya kita merayakan perbedaan; mengakui keragaman. Apa pun yang tidak sama harus dimaklumi. Sampai di situ, bagaimana pendapat kalian?

Dinamika Pergaulan di Media Sosial

Media sosial kini seringkali menjadi perantara penyampai pesan bahkan ketika pesan itu tak tersampaikan secara verbal kepada orang-orang yang dituju.

Adakalanya pesan yang disampaikan untuk si A ternyata malah menimbulkan hard feeling bagi C, D, atau yang lain. Konflik pun bergulir. Ada yang membesar bak bola salju. Namun, tak sedikit yang bisa mengendalikan diri.  Kesalahpahaman selesai dengan damai atau dalam diam.

Saya pernah banget mengalami ini. Suatu ketika tweet yang saya tujukan pada seorang kawan lama yang lama tak jumpa ternyata oleh orang lain dianggap ditujukan pada sosok yang berbeda. Kebetulan waktu itu pokok bahasannya kok ya persis sama : tentang hijab.

Saya sempat kaget dan merasa sangat tidak enak. Padahal kawan lama saya yang membaca tweet itu santai saja. Begitulah … Pesan-pesan tanpa nama seringkali bikin baper orang yang merasa. Sekalipun ia merasa pesan itu untuk temannya.  Mbulet ya? Hehehe..

Intinya efek domino dari pesan tanpa nama yang bikin baper alamat lain membuat saya gusar pada dia yang salah paham. Dia yang tak peduli bahwa pesan itu bukan untuk temannya. Dia yang kemudian mengekspresikannya dengan cara menyindir di dunia nyata. “Mau pakai hijab atau tidak, itu urusan personal. Kita harus tetap merayakan perbedaan.”

Ah, saya jadi curhat deh..Anyway, peristiwa itu membuat saya merenungkan banyak hal. Ketika saya berusaha bijak bermedia sosial, saya malah tergelincir. 

Yup, tergelincir karena saya sudah nyinyir. Meskipun tokoh utama dalam tweet saya santai saja, tapi pesan tanpa nama itu menimbulkan dugaan pada orang lain. Dan yah, bisa jadi dugaan tersebut membuat tidak enak hati, tersinggung, merasa dicampuri kehidupannya, dan lain sebagainya.

5 Cara Menyikapi Dinamika Pergaulan di Media Sosial

Pengalaman tergelincir itu membuat saya kembali belajar tentang dinamika pergaulan di media sosial. 

Orang bilang rekam jejak digital tak bisa dihapus, baik fisik maupun kesan yang tertinggal pada mereka yang merasa sebagai korban.

Namun, kadangkala maksudnya begini dianggap begitu selalu terjadi dalam pergaulan di media sosial. Maksudnya mau berbagi informasi tentang tempat-tempat seru yang asyik, dianggap pamer. 

Maksudnya ingin bersimpati, dikira menghina. Maksudnya bercanda, dianggap nyinyir ngga sopan. Apalagi kalo sudah menyangkut bab spiritualitas, mending komen dalam hati saja. Begitulah..

Supaya bisa tetap hepi bergaul di media sosial, lima cara ini bisa kamu jadikan bahan pertimbangan. Mungkin ada salah satu atau semuanya sudah kamu terapkan :)

1. Pikir dulu sebelum posting
Selama ini saya sudah menerapkan metode ini. Kok ya, tergelincir juga. Begitulah manusia, tak sempurna. Pikirkan masak-masak, postingan ini apakah bermanfaat? Postingan ini apakah menyinggung orang lain meskipun maksud hati kita tidak demikian. 

Bahasa tulis pada umumnya memang multitafsir apalagi jika tanpa nama dan alamat jelas. Jadi, pelajaran buat saya juga nih. Usahakan sespesifik mungkin jika bermaksud mengirim pesan untuk seseorang lewat tweet atau di media sosial lain. Tujuannya tentu saja untuk menghindari hard feeling dari pihak lain di luar lingkaran. 

2. Segera luruskan
Oh, ternyata ada yang keliru menafsirkan tulisanmu. Segera luruskan pada dia atau mereka yang terkait. Luruskan kekeliruan semampumu. Jejak digital memang tak bisa dihapus, tapi setidaknya kamu sudah berupaya memperbaiki kesalahan. 

3.Halau si baper
Biasanya kalau sudah tersandung masalah seputar postingan di medsos, hati jadi galau. Bisa juga malah jadi gusar, geram, gelisah, rusuh, dan emosi negatif sejenis. 

Setelah meluruskan kekeliruan, tutup kasus, fokus ke hal-hal yang ada di depan. Tidak menutup kemungkinan ada yang masih mempersoalkan. Ya sudah, terima saja. Itu konsekuensi dari langkah yang tergelincir. Makanya lain kali pikir dulu sebelum posting.

4. Medsos bukan media ekspresi emosi
Ini perlu banget dicatat. Media sosial sebenarnya bukan tempat yang tepat untuk mengekspresikan emosi kita. 

Saat hatimu sedang amat bahagia, berjaraklah sementara waktu. Bisa jadi kebahagiaan yang kamu bagikan di media sosial dibaca sebagian orang yang sedang merana luar biasa. 

Hasilnya serupa dua sisi mata uang. Mereka bisa terinspirasi lalu kembali semangat. Namun, mereka bisa saja merasa makin merana karena menganggap kamu sedang pamer. 

Begitu pula saat hati kita sedang sedih luar biasa. Menyepilah sementara. Jangan biarkan dunia membaca sumpah serapahmu atau ratapan pedih hatimu. 

Mengapa? Ungkapan simpati mungkin akan mengalir menghangatkan hati. Komentar-komentar penasaran tak berperikemanusiaan pun bisa muncul sama banyaknya. Bagaimana hatimu? Silakan membayangkannya sendiri.

5. Cek dan ricek sebelum berbagi info
Ini erat sekali kaitannya dengan hoax. Pastikan kamu tidak asal copas lalu share begitu saja. Cek dulu sumber infonya. Kalau cuma 'dapet dari grup sebelah', skip aja. :D

---
Kebhinekaan masyarakat kita tentu mengidealkan kita bijak dalam bermedia sosial.  Sekuat tenaga mari terus berupaya mengendalikan diri dalam dinamika pergaulan media sosial. 

Sejatinya orang bijak adalah mereka yang senantiasa mampu mengendalikan dirinya. Salam :)





5 Keunggulan Belajar di Brain Academy Online dari Ruang Guru

Tahun ajaran baru sudah dimulai. Anak-anak masih tetap harus belajar dari rumah. Yah, gimana lagi. Kondisi masih genting belum bisa leluasa berlajar tatap muka. 

Serindu apa pun dengan kesibukan pagi, keriuhan di kelas, dan kelelahan tiba di rumah, kita ngga bisa apa-apa. 

Demi kesehatan dan keselamatan bersama, pembelajaran jarak  jauh tetap jadi pilihan utama. 

Supaya belajar dari rumah bisa dilakukan semaksimal mungkin, anak-anak tetap butuh pendamping selain orangtua. 

Pendamping yang lebih paham seluk-beluk pelajaran, terutama untuk jenjang SMA. Pada jenjang ini, fokusnya sudah ke persiapan masuk perguruan tinggi. 

Nah, supaya tidak bingung dan meraba-raba, baiknya sih ikut bimbingan belajar juga. Pasti sudah banyak yang familiar dengan Brain Academy ya? Atau malah baru denger sekarang? 

Gimana dengan Ruang Guru? Kalau yang ini pasti sudah akrab banget di telinga kan? :D



Jadi, Brain Academy ini salah satu produk Ruang Guru yang punya kelas online dan offline. 

Kondisi PPKM Darurat otomatis membuat kita memilih belajar di Brain Academy Online.

Lalu, apa saja keunggulan bimbingan belajar online Brain Academy Online untuk membantu anak-anak belajar?

5 Keunggulan Brain Academy Online dari Ruang Guru

1. Kelas live interaktif dengan Star Master Teacher

Brain Academy Online mempunyai kelas live teaching interaktif yang terjadwal bersama Star Master Teacher viia aplikasi dan desktop. 

Jadi, belajarnya ngga cuma menyimak video guru yang sedang menjelaskan pelajaran. Di Brain Academy Online, anak-anak bisa langsung bertanya saat guru menjelaskan pelajaran. Guru juga bisa berdiskusi dengan siswa saat pelajaran berlangsung.

2. Full Modul Belajar dikirim ke rumah

Meskipun belajarnya online, paket modul belajar dicetak lengkap lalu dikirim ke rumah. Jadi, bisa dibuka kapan pun tanpa harus buka aplikasi Ruang Guru. Karena modul fisik yang dikirim, ngga perlu download-download lagi juga kan ya :)

3.  Kelas pengembangan soft skill

Brain Academy Online memberikan kelas tambahan soft skill. Materi di kelas tambahan itu adalah tips masuk PTN favorit, prospek karier, skill public speaking, dan kreativitas yang digali dari minat bakat siswa.

4. Laporan perkembangan belajar

Orangtua akan menerima laporan perkembangan belajar siswa. Frekuensi laporan yang diterima bia per semester, per dua bulan, atau per bulan tergantung pilihan paket yang diambil. 

5. Bisa pilih paket bimbel sesuai kebutuhan

   Ada tiga pilihan paket bimbel untuk periode belajar Juli 2021-Juni 2022 yang bisa kita pilih sesuai budget yang kita punya. 
    a. Paket Regular
1. Ada 144 sesi belajar. 
2. live teaching hingga 6 sesi per minggu.
3. try out basic hingga 20x per tahun
4. konseling privat via chat
5. bebas bertanya di forum tanya jawab PR  
    yang akan dijawab dalam 2x24 jam
6. modul belajar digital 
7. laporan perkembangan belajar dikirim per semster
8. biaya Rp 2.300.000,00 - 50% = Rp 1.150.000,00.

b. Paket Premium 
1. ada 480 sesi
2. live teaching + kelas akselerasi + kelas asah konsep hingga 10 sesi per minggu
3. try out basic dan premium hingga 29x per tahun
4. Konseling privat via chat dan Google Meet
5. bebas bertanya di forum tanya jawab PR  
    yang akan dijawab dalam 2x24 jam
6. modul belajar digital dan cetak
7. laporan perkembangan belajar per bulan
8. klinik PR untuk 5 siswa per grup selama 
    45 menit
9. biaya Rp 5.517.000,00 - 50% = Rp 
   2.759.000,00

 c. Paket Elite

1. Lebih dari 500 sesi
2. live teaching + kelas akselerasi + kelas asah konsep + kelas tutorial (hingga 12 sesi per minggu
3. try out basic dan premium hingga 29x per tahun
4. Konseling privat via chat dan Google Meet
5. bebas bertanya di forum tanya jawab PR  
    yang akan dijawab dalam 2x24 jam
6. modul belajar digital dan cetak
7. laporan perkembangan belajar per bulan
8. klinik PR untuk 3 siswa per grup selama  
    60 menit
9. biaya menyesuaikan jenjang pendidikan siswa. Paling rendah kelas 3 SD sebesar Rp 1.150.000,00. Sementara biaya paling tinggi kelas 12 SMA sebesar Rp 8.594.000,00. Semua biaya itu sudah mendapat diskon 50%.
---

Langganan Brain Academy Online bisa mulai dari jenjang SD kelas hingga SMA kelas 12. 

Apa sih yang ngga buat keberhasilan pendidikan anak? Agar anak sukses di setiap jenjang pendidikannya, Brain Academy bisa menjadi pilihan teman belajar dari rumah. 

Jadi, masih lirik kanan-kiri? Sudah ada Brain Academy Online yang pasti ;)




 



5 Keunggulan Ruangbelajar dari Ruang Guru agar Anak Mandiri Belajar

Saat ini, kalau orang-orang ditanya apa aplikasi belajar online terpopuler? Saya yakin sebagian besar jawabannya adalah Ruang Guru. Promosinya yang masif membuat brand ini melekat di ingatan masyarakat.

Bagaimana tidak? Dalam satu tahun, Ruang Guru bisa menayangkan acara promosi lebih dari tiga kali. Acara ini ditayangkan secara serentak di hampir seluruh stasiun televisi swasta. Acara  berdurasi sekira 1-2 jam yang biasanya menghadirkan selebritis muda atau keluarga selebritis yang sedang naik daun. 


ruangbelajardari ruang guru
dok.ruang guru

Biasanya selain sedang populer, selebritis yang diundang sukses juga di pendidikannya. Prestasi yang diraih berikut testimoni yang disampaikan para publik figur ini tentu menarik minat pemirsa, terutama para fans mereka. Siapa sih yang tidak kagum pada sosok yang sukses menyelesaikan pendidikan sekaligus tetap produktif berkarya di dunia entertainment? 

Selama ini saya hanya sekilas saja menyimak Ruang Guru setiap tayang di televisi. Kebetulan kemarin itu saya menyempatkan diri duduk manis menyimak acara Ruang Guru hingga selesai. Apa pasal? Karena saya sedang mencari  layanan belajar online terbaik untuk putri sulung saya.

Host acaranya kebetulan familiar. Maksudnya saya sering lihat mereka, gitu. Bukan saya mengenal secara personal. hehehe.. Salah satunya adalah Angga Yunanda. Saya sering lihat dia sebagai bintang iklan. Beberapa kali saya lihat namanya di beberapa poster film. Sebenernya ngga penting sih saya tau dia di mana kan ya? :D

Yang menarik perhatian saya saat nonton acara Ruang Guru ternyata Angga ini berprestasi di sekolah. Selain itu, ayah ibunya adalah pendidik. Ayahnya kepala sekolah, ibunya seorang guru. Saya salut juga sih dengan cara Angga mengatur waktunya agar tetap berprestasi di sekolah.

Ketika Angga menyampaikan informasi tentang ruangbelajar dari Ruang Guru, saya tetap fokus menyimak. Ruangbelajar merupakan salah satu produk yang ditawarkan Ruang Guru agar anak mandiri belajar. 


ruangbelajar dari ruang guru
staf pengajar ruangbelajar (dok.ruangguru)


Produk dari Ruang Guru ini ditulis dengan huruf kecil semua : ruangbelajar. Apa saja sih keunggulan ruangbelajar? Semeyakinkan apa produk ini bisa menjamin anak mandiri belajar? 

Soalnya meski si sulung sudah kelas 11, ia sering dihinggapi malas belajar kalau ada pelajaran yang sulit. Dan saya, hanya bisa menyemangati. Ya gimana lagi, pelajaran sulitnya Fisika dan Kimia. Huhuhu...

5 Keunggulan ruangbelajar dari Ruang Guru 

1. memudahkan anak membantu memahami konsep setiap materi pelajaran

Adanya video belajar beranimasi dan rangkuman infografis yang menjelaskan materi pelajaran memudahkan anak memahami apa sih yang sedang ia pelajari. Tidak hanya itu, ia juga menjadi paham tujuan dan manfaat mata pelajaran tersebut untuk saat ini dan masa yang akan datang.

2. materi pelajaran bisa diunggah dan diakses secara luring


dok.ruang guru


Materi pelajaran yang bisa diunggah lalu diakses secara luring memudahkan anak untuk belajar tanpa selalu  mengandalkan kuota internet. Jadi, anak bisa mengalokasikan waktu khusus untuk mengunggah materi pelajaran yang ia butuhkan. Setelah itu, ia bisa fokus mempelajarinya saat itu dan di waktu selanjutnya.

3.  ada tes minat bakat

Tes minat merupakan tes psikologi dalam bentuk tes RIASEC. Tes ini bertujuan  membantu memperkirakan karier yang sesuai dengan diri anak. Sementara itu, tes bakat mengukur kemampuan deduktif, aritmatik, spasial, induktif, dan reasoning. 

Hasil dari tes minat bakat adalah memberikan wawasan mengenai jurusan-jurusan di perkuliahan yang sesuai dengan minat anak dan ditunjang bakat yang dimilikinya.

4. ada jadwal belajar 

Mandiri belajar artinya anak bisa mengatur waktu belajar dan mematuhinya. Di ruangbelajar, setiap anak punya waktu belajar yang harus dilakukan secara konsisten. 


dok.ruang guru

5. harga langganan yang terjangkau 

FYI, masa diskon ruangbelajar sangat panjang. Harga Paket 1 Tahun Ajaran 2021/2022 awalnya mulai dari Rp 1.498.000,00. Dengan diskon 60 persen, harganya menjadi Rp 599.000,00. Catat, itu untuk belajar selama satu tahun lho. Tinggal dibagi aja 599.000/12 = 49.916.

---

Setelah mencermati fasilitas yang diberikan berikut keunggulan yang anak saya terima, ruangbelajar dari Ruang Guru kiranya bisa menjadi rekan belajar anak saya. Metode penyampaian materi semacam ini kiranya sesuai dengan masa belajar dari rumah yang sedang anak-anak kita jalani.

Semoga ruangbelajar bisa menjadi jembatan kesuksesan untuk anak-anak kita, anak-anak Indonesia yang mandiri, cerdas, dan tangguh. Salam :)








Wisuda XIV STT Bandung, Majulah Generasi Muda Indonesia

https://siswiyantisugi.com

Prosesi wisuda selalu menjadi momen mengharukan bagi para wisudawan. Menjalani satu per satu urutan acara seraya mengingat perjalanan saat pertama kali menginjakkan kaki di kampus tercinta. Pasti ada air mata haru menetes meski segera disusut tisu. Saat tali topi wisuda dipindahkan, galau dan opitimis berbaur memenuhi relung hati para wisudawan. 

Wisuda XIV STT Bandung

Raut wajah – wajah haru itu kembali saya lihat saat menghadiri prosesi Wisuda XIV STT Bandung hari Sabtu, 11 Januari 2020. Acara ini digelar di Harris Hotel & Convention Festival Citylink, Bandung. 

Pada kesempatan penuh kebahagiaan itu, STT Bandung mewisuda 209 orang. Ada tiga program studi di STT Bandung, yaitu Teknik Industri, Teknik Informatika, dan Desain Komunikasi Visual. Wisudawan terbanyak berasal dari program studi Teknik Industri, 113 orang. Program studi Teknik Informatika sebanyak 70 orang dan Desain Komunikasi Visual 26 orang. 

Dalam sambutannya, Ketua STT Bandung, Muchammad Naseer, S. Kom., M.T., menyampaikan kebanggaannya terhadap pencapaian lembaga ini.” Respon positif pemerintah terhadap pencapaian STT Bandung salah s atunyaadalah perubahan STT Bandung menjadi perguruan tinggi kluster madya. Sebelumnya, STT Bandung berada pada kluster binaan”, jelas beliau. 

Bagi STT Bandung, kenaikan kluster dan pencapaian ini merupakan wujud apresiasi pemerintah terhadap kinerja penelitian para dosen dan mahasiswa pada 2016 – 2018. Hal tersebut membuktikan dari tahun ke tahun STT Bandung bekerja keras memberikan yang terbaik bagi semua pihak 

Pada kesempatan itu pula, Ketua STT Bandung menyampaikan dalam waktu dekat kampus ini akan membuka program studi baru, yaitu bisnis digital. Ini program studi yang sangat tepat menjawab kebutuhan pasar di era 4.0. 

Wisudawan Terbaik Kebanggaan STT Bandung

Berhasil meraih gelar sarjana pasti membanggakan dan melegakan. Apalagi jika masuk jajaran wisudawan terbaik atau skripsinya diakui sempurna, kebanggaannya berlipat - lipat.

Hal yang selalu menarik perhatian saya pada setiap perhelatan wisuda STT Bandung adalah pengumuman wisudawan terbaik dan skripsi terbaik. Malah tahun ini ada nominasinya juga. 

Setelah membaca judul - judul skripsi yang menjadi skripsi terbaik, saya penasaran ingin membaca isinya. Topik bahasannya sangat kekinian dan inovatif.

penyerahan penghargaan
kepada wisudawan berprestasi


Salut untuk staf pengajar dan tata usaha STT Bandung. Mereka yang bersungguh - sungguh menelaah karya lalu mengapresiasinya dalam bentuk penghargaan terbuka. 

Wisudawan Terbaik 

  • Prodi Teknik Industri  : Dheyu Laksmi Wulandari, S.T.
  • Prodi Teknik Informatika : Muhammad Rizal Mutaqin, S. Kom.
  • Prodi Desain Komunikasi Visual : Tiffani Zeta D., S.ds.

Skripsi Terbaik


  • Prodi Teknik Industi 
1. Virgiawan Candra Bhakti, S.T.
    Judul : Perancangan dan Pengembangan Hospital Transfer Bed dengan Pendekatan Karakuri
2. Zaenal Uyun, S.T.
    Judul : Perbaikan Produk Meja Belajar Lipat Multifungsi Ergonomis untuk Meningkatkan Motivasi
                 dan Semangat Belajar Menggunakan Metode Kansei  Engineering

  • Prodi Teknik Informatika
1. Deri Hermawan, S.Kom.
    Judul : Aplikasi 3D Virtual Reality Sebagai Media Bantu Terapi Acrophobia Berbasis Android
2. Regina Sukma Citra, S. Kom. 
    Judul : Klasifikasi Ujaran Kebencian dengan Metode Naive Bayes Classification di Sosial Media
                Facebook Berbasis Web
3. Yasti Aisyah Primianjani, S.Kom.
    Judul : Rancang Bangun Sistem Pemutus Aliran Listrik KWH Meter Pascabayar Berbasis Web                                   Menggunakan Mikrokontroler
  • Prodi Desain Komunikasi Visual
1. Andri Setiawan, Sds. 
    Judul : Perancangan Aplikasi Rencana Anggaran Biaya Membangun Rumah
2. Bagus Arya Suseno. S.ds.
    Judul : Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Publik dan Peta Wilayah RT 07/ RW 08 Baleendah                        Kab. Bandung
3. Luthfi Alfaritzi, S.ds.
    Judul : Perancangan Boardgame Pengenalan Permainan Tradisional Jawa Barat untuk Anak ( 8- 12                        tahun) di Kota Bandung

Orasi Ilmiah Dr. Ing. Ilham Akbar Habibie, MBA.

Kehadiran putra sulung alm. B.J. Habibie pada acara ini membuat saya antusias. Ilham Akbar Habibie yang kini menjabat sebagai Ketua Tim Pelaksana Dewan TIK Nasional (Wantiknas) memaparkan Peranan Generasi Muda dalam Penerapan Teknologi dan Inovasi di Era 4.0.

https://siswiyantisugi.com

Menurut Ilham Habibie, di era 4.0, yang paling utama adalah kemampuan berinovasi. Inovasi merupakan cara untuk menjawab beberapa megatrends global yang mengubah Dunia. Apa saja sih itu?
  • urbanisasi cepat
  • perubahaan iklim dan kelangkaan sumber daya
  • pergeseran kekuatan ekonomi global
  • perubahan demografi dan sosial
  • gebrakan teknologi
Bagaimana caranya agar inovasi bisa memengaruhi kondisi perekonomian baik skala nasional, regional, maupun internasional? Kuncinya tentu pada kesempatan mengembangkan inovasi dalam bentuk kewirausahaan. 

Dalam orasi ilmiah yang berlangsung selama kurang lebih satu jam ini, Ilham Habibie berulangkali menekankan pentingnya kolaborasi antara inovasi dan wira usaha. Saya kira penekanana terhadap pentingnya dua unsur itu menjadi masukan bagi STT Bandung khususnya untuk terus memperbarui kurikulum dan metode pengajaran agar lulusannya siap bersaing di masa depan.

Penandatangan MoU dengan Instansi Terkait

Usai pelepasan wisudawan, Ketua STT Bandung menandatangani MoU dengan PT Dirgantara Indonesia, PT Jasa Marga, dan Biofarma. MoU ini berisi perjanjian kerja sama untuk pelaksanaan magang mahasiswa di tiga lembaga tersebut. Selain tiga lembaga itu, STT Bandung juga menandatangani MoU dengan PT Pegadaian.


Dalam perjanjian kerja sama itu, salah satunya adalah Pegadaian memberikan tabungan logam mulia sebesar 0,01 gram bagi seluruh mahasiswa STT Bandung.

Acara yang dimulai sejak pukul 08.00 pagi ini ditutup dengan tayangan -tayangan ekspresi wisudawan saat prosesi wisuda sejak pagi. Semua tampak lega dan bahagia. Selamat menempuh hidup baru, adik - adik. Tetap semangat dan sukses di masa depan.








Korelasi Antara Pendidikan dan Moral adalah Keteladanan

promopremi.com

Adakah korelasi antara pendidikan dan moral? Jelas ada. Parameter keberhasilan pendidikan adalah kualitas moral pelakunya.

Dalam pendidikan, moralitas biasanya ada pada bidang pendidikan karakter. Pada kurikulum di negeri ini, pendidikan karakter biasanya ada pada pelajaran agama. Di beberapa sekolah ada yang mengkhususkan pada pelajaran budi pekerti. 

Dulu, zaman saya masih sekolah, pendidikan karakter ada pada pelajaran PMP, yaitu Pendidikan Moral Pancasila. Saya masih ingat semasa SD, kami harus menghapal pengamalan Pancasila yang tertuang dalam butir-butir Pendidikan Pengamalan dan Penghayatan Pancasila atau P4. 

Hapalan ini pun dilombakan dalam event Cerdas Cermat P4. Luar biasa kan? Seharusnya sih peraturan menghapal itu membuat setiap orang yang bersekolah di masa Orde Baru menjadi manusia yang berkepribadian Pancasila: religius, setia kawan, naionalis, penuh toleransi, dan adil kepada sesama. 

Sayangnya, yang terjadi tidak demikian. Para pelaku kejahatan kerah putih sekarang ini adalah mereka yang menjalani masa sekolah di era P4 harus dihapalkan. Bagaimana dengan kondisi generasi muda saat ini? Apakah menjadi lebih baik ketika anak-anak di bangku sekolah tidak lagi diwajibkan menghapalkan P4 dan digantinya pelajaran PMP menjadi PKn?

Sayangnya (lagi) negeri ini masih mengalami degradasi moral. Perseteruan sepanjang waktu prapemilu hingga pascapemilu tidak kunjung reda. Hoax bertebaran, orang saling menghujat, dan para elite di pusat sana masih terus membangun militansi pendukung hingga kepentingan mereka tercapai. 

Apa yang salah? Satu hal yang tidak ditemukan di negeri ini dalam perjalanannya sebagai negara merdeka selama 74 tahun, yaitu keteladanan. Sebenarnya sih faktor keteladanan ini sudah berulangkali dibahas para tokoh bangsa. Indonesia butuh keteladanan. Indonesia butuh orang-orang berintegritas tinggi. 

Dari mana integritas itu terbangun? Tentu saja dari pendidikan karakter yang benar. Dalam filsafat, pembahasan tentang moral ada dalam mata kuliah Etika. Dalam pendidikan berjenjang di negeri ini, etika bisa diberikan dalam pelajaran agama dan alangkah baiknya pendidikan budi pekerti bisa menjadi mata pelajaran tersendiri. 

Hal yang paling urgent yang harus segera diatasi di negeri ini adalah intoleransi Di titik ini, peran guru sebagai pendidik di sekolah dan peran orangtua sebagai pendidik di rumah sangat signifikan. Pendidikan toleransi seharusnya sudah ditanamkan sejak di rumah.

Bagaimana dengan pendidikan toleransi di sekolah? Guru bisa memberikan keteladanan dengan cara memperlakukan setiap murid yang beragam latar belakangnya dengan cara yang sama. Tentang keteladanan ini saya sangat sepakat dengan tiga ajaran Ki Hajar Dewantara.

Tiga ajaran itu adalah ing ngarsa sung tulada, ing ngarsa mangun karsa, dan tut wuri handayani. Tentu kita sudah sering mendengar tut wuri handayani karena dunia pendidikan menggunakannya sebagai simbol. Dalam ajaran pertama, ing ngarsa sung tulada, Ki Hajar Dewantara menekankan seorang pendidik harus bisa memberikan keteladanan.

Ketika orangtua menginginkan anak-anaknya menjadi manusia yang mulia akhlaknya, tentu orangtua harus lebih dulu bersikap sopan santun terhadap anak-anaknya dan lingkungan sekitar. Ketika orangtua ingin anak-anaknya taat beribadah, orangtua lah yang pertama kali harus disiplin menjalankan ibadahnya. 

Pun saat orangtua ingin anak-anaknya menjadi manusia yang toleran, orangtua harus lebih dulu menunjukkan melalui perbuatan mereka menerima dan menghargai perbedaan di dalam keluarga juga di masyarakat. Hal yang paling sederhana adalah tidak mudah menghakimi apa pun; siapa pun yang berbeda.

Keteladanan guru-guru di sekolah pun sama pentingnya. Sikap dan kata-kata guru sangat memengaruhi pikiran dan perasaan anak-anak didiknya. Guru bisa membangkitkan semangat belajar anak-anak didiknya sekaligus bisa menghancurleburkan semangat belajar mereka dengan sikap dan kata-katanya.

Kesantunan, kesetiaan, kesopanan, kesantunan, penghargaan, ketulusan, dan keberanian adalah beberapa contoh nilai moral yang bisa dicontohkan para pendidik, baik di sekolah maupun di rumah. Hal-hal sederhana, seperti mengucapkan terima kasih, maaf, dan tolong merupakan contoh konkret dalam kehidupan sehari-hari. 

Dalam mendidik, tentu ada sanksi dan reward. Ketika anak-anak berhasil menerapkan hal-hal positif dalam praktik kesehariannya, guru dan orangtua tentu harus memberikan reward atau penghargaan atas pencapaian mereka. Kadangkala ungkapan kasih sayang saja belum cukup, iPrice bisa menjadi tempat yang tepat untuk memilih reward yang tepat.










Wisuda STTB XIII, Indonesia Sambutlah Kami

Ada haru menyeruak setiap kali melihat prosesi wisuda. Saya kembali teringat lima belas tahun lalu menjalani prosesi itu. Mengenakan toga dan tersenyum bahagia saat tali topi wisuda dipindahkan dari kanan ke kiri sebagai simbol kami sudah menjadi sarjana.

Ada lega sekaligus khawatir yang dirasakan saat itu. Lega karena tunai sudah perjuangan selama kurang lebih lima tahun. Namun demikian, kekhawatiran tentang masa depan pun muncul. Apakah saya akan segera mendapat pekerjaan? Apakah mudah mendapat pekerjaan? Dan rentetan pertanyaan apakah menari-nari di pikiran saya.
wisudawan-wisudawati STTB XIII (dok. rachmi)
Mungkin kekhawatiran itu juga dirasakan sebagian wisudawan Sekolah Tinggi Teknologi Bandung pada hari Sabtu, 8 Desember 2018 kemarin. Kekhawatiran itu memang tidak tampak. Yang terlihat adalah keharuan dan kebahagiaan di antara mereka. Rangkaian bunga, boneka, peluk, dan cium mengekspresikan betapa hari itu adalah hari penuh kelegaan bagi wisudawan dan orangtua mereka, pun pasangan mereka.

Pada kesempatan berbahagia itu, saya hadir bersama teman-teman blogger untuk menjadi saksi diwisudanya 183 wisudawan dari Sekolah TInggi Teknologi Bandung (STTB). Bertempat Harris Hotel Convention Centre, perhelatan Wisuda XIII STTB diselenggarakan. Acara dibuka dengan hymne STTB kemudian dilanjutkan penyajian kesenian daerah, tari jaipong. Semua penarinya berhijab dan pakaiannya pun menyesuaikan. Usai tari jaipong, hadirin diminta berdiri untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan mengheningkan cipta dan mars STTB.
dok.rachmi
Sambutan dari Ketua STTB, Bapak Muchammad Naseer, S.Kom., M.T., menjadi acara selanjutnya setelah mars STTB dikumandangkan. Bapak Nasheer mengucapkan selamat dan mengimbau para wisudawan agar terus berkibar di masyarakat dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat untuk banyak orang. Dari pengalaman selama ini, lulusan STTB hanya membutuhkan waktu tunggu 45 hari untuk mendapat pekerjaan. Ini merupakan komitmen STTB terhadap lulusannya agar bisa segera bekerja. Hal itu ditandai dengan adanya career centre yang bisa diakses mahasiswanya. Selain itu, STTB juga bekerja sama dengan banyak pihak dalam penyediaan lapangan pekerjaan.


dok. rachmi
Dalam sambutannya, Bapak Nasheer menyampaikan ada 106 wisudawan dari Fakultas Teknik dan 77 wisudawan dari Fakultas Informatika. Sejak berdiri tahun 1991, Sekolah Tinggi Teknologi Bandung sudah meluluskan 1355 mahasiswanya. Pada tahun 2018 ini, ada 1250 mahasiswa yang menuntut ilmu di STTB dengan rincian 75% mahasiswa berasal dari Jawa Barat dan 25% mahasiswa lain berasal dari Pulau Jawa lain, Sumatera, Bali, Sulawesi, Kalimantan, Papua, Malaysia, dan Timor Leste.

Pada kesempatan berbahagia itu pula, Bapak Nasheer selaku Ketua STTB menginformasikan bahwa pada tahun 2022 STTB akan berubah menjadi universitas. Perubahan status yang akan membuat STTB lebih maju dan berkembang di dunia pendidikan.

Kini, tibalah kami pada acara puncak. Acara yang sangat ditunggu para wisudawan dan orangtua serta pendamping mereka yang lainnya. Pemindahan tali di topi wisudawan sebagai simbol kelulusan dan resminya gelar sarjana mereka sandang di belakang nama masing-masing.

dok. rachmi
Satu per satu nama wisudawan dipanggil ke panggung untuk menerima ijazah dan ucapan selamat dari senat STTB. Diiringi nyanyian paduan suara, para wisudawan menaiki panggung dengan wajah sumringah. Dari 183 orang wisudawan, Srikanti Astuti dari program studi Teknik Industri dan Iin Indriyana dari program studi Informatika meraih gelar wisudawan terbaik.
Selain memilih wisudawan terbaik, pada Wisuda XIII kali ini, rapat senat mengumumkan nama-nama wisudawan yang mendapat predikat skripsi terbaik. Nama-nama itu adalah

Skripsi Terbaik Program Studi Informatika

1. Enung Siti Lasmanah, S.Kom.
2. Muhammad Faqih, S. Kom.
3. Reza Aldian Hidayat, S. Kom
4. Yuda R. Bagaskara, S. Kom

Skripsi Terbaik Program Studi Teknik Industri

1. Dede Nuraeni, S.T.
Perancangan Ulang Tata Letak Pabrik dengan Kombinasi Algoritma Craft & ARC (Study Kasus PT Pabrik Mesin )

2. Fitri Kurniawati, S.T.
Perancangan Manufacturing dengan Metode Valsat pada Proses Produksi Excavator di PT Pindad (Persero)

3. Inggi Sri Astuti, S. T.
Perencanaan Persediaan Bahan Baku Multiitem Menggunakan Lagrange Multiplier/Studi Kasus CV Trojika Indonesia

4. Srikanti Astuti, S. T.
Redesain Kursi Penumpang Bus Trans Metro Bandung (TMB) dengan metode quality Function Deployment

Skripsi-skripsi terbaik ini diharapkan bisa menjadi pijakan awal bagi para penulisnya untuk lebih mengabdikan ilmunya dan peduli pada kebutuhan masyarakat. Setelah pengumuman judul-judul skripsi terbaik, pihak STTB menandatangani MOU dengan beberapa instansi, di antaranya adalah PT. Pos, Universitas Islam Majapahit, Bank Sampah, dan Bersinar.

www.siswiyantisugi.com
penandatanganan MoU (dok. Rachmi)
MoU antara STTB dan PT Pos berupa pengiriman logistik untuk kerja praktik dan informasi lowongan kerja. Sementara, MoU antara STTB dan Bank Sampah adalah pelatihan pengelolaan sampah dan hasil kelola sampah itu diharapkan bisa membantu mahasiswa membiayai kuliahnya.

orasi ilmiah (dok. rachmi)
Rangkaian acara wisuda Sekolah Tinggi Teknologi Bandung (STTB) yang dimulai pukul 09.00 berjalan lancar. Selain penandatanganan MoU, ada orasi ilmiah yang disampaikan oleh Dr. Cyrille SCHWOB, APAC Head of Research & Technology Development at Airbus yang berkantor di Singapura. Orasi ilmiah dalam bahasa Inggris yang intinya menekankan agar para wisudawan siap meniti karier sebagai tenaga ahli di era industri 4.0.

Selamat datang di dunia nyata para wisudawan. Indonesia, sambutlah anak-anak bangsa ini. Dukung terus perjuangan mereka agar bisa turut membangun negeri ini menjadi lebih maju dan sejahtera.


Mempersiapkan SDM Indonesia yang Kompetitif di Industri 4.0

www.siswiyantisugi.com

Perbincangan tentang kualitas SDM Indonesia menghadapi era Industri 4.0 semakin intens dilakukan di berbagai kalangan, salah satunya perguruan tinggi.

Menindaklanjuti diskusi publik yang diselenggarakan pada bulan Agustus lalu, Sekolah Tinggi Teknologi Bandung menyelenggarakan Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika. Dengan menggunakan akronim Selisik 2018, perhelatan ini bertajuk Menyiapkan Sumber Daya Manusia untuk Menghadapi Industri 4.0.

Setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya dan menikmati persembahan tari dari Unit Kegiatan Mahasiswa Tari Rampak Kendang dan Angklung STT Bandung, acara dilanjutkan dengan laporan Ketua Panitia Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika Selisik 2018, Ibu Harya Gusdevi, S.Kom., M.Kom.

Dalam laporannya, Ibu Harya juga mengumumkan para pemenang berbagai kompetisi yang diselenggarakan sebelumnya. Acara dilanjutkan dengan berbagai sambutan dari Ketua STT Bandung, Bapak Muchammad Naser,S.Kom., MT. Dilanjutkan sambutan sekaligus pembukaan Selisik 2018 oleh Ketua Aptikom Jabar, Kepala LLDIKT Wilayah IV. 

Selisik 2018 menghadirkan keynote speaker yang sangat mumpuni di bidangnya. Keynote speaker pertama adalah Bapak Priyantono Rudito, Ph.D. Beliau adalah tenaga ahli Menteri Pariwisata Republik Indonesia. Dalam pemaparannya yang sangat jelas dan mencerahkan, Bapak Priyantono mengatakan bahwa kita ada dalam kehidupan digital yang sebenarnya. Segala sesuatu terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan. Itulah yang disebut dengan era industri 4.0.

www.siswiyantisugi.com
infografis: Priyantono Rudito
Revolusi Industri 4.0 ini mengakibatkan terjadinya tiga revolusi dalam peradaban manusia :

1. revolusi teknologi
2. revolusi demokrasi sosial
3. revolusi geopolitik

Ketiganya menghasilkan disruption digital, yaitu era perubahan yang mengubah hampir semua sektor penting dalam kehidupan manusia ke dalam kehidupan digital. Artinya, kendali ada di tangan kita dengan adanya Internet of  Things. Dominasi peran mesin pencari Googel adalah salah satu contoh disruption digital. Digitalisasi menjadi kehidupan yang normal di era industri 4.0.

Meskipun perubahan gaya hidup di era industri didominasi Internet of Things, kehidupan manusia tidak akan pernah menjadi kehidupan yang dikuasai internet. Digitalisasi tetap tidak bisa menggantikan manusia dengan robot. Peran manusia sebagai agent of change tidak akan terganti. Nilai-nilai kemanusiaan tetap akan menjadi landasan dalam berpikir dan bersikap masyarakat digital. Mengapa demikian? karena kunci utama survive di era industri 4.0 bukan hanya kemampuan teknologi informasi yang mumpuni, melainkan juga kepedulian terhadap kesejahteraan kemanusiaan.

Jadi, apa yang harus disiapkan dalam menjalan era disruption digital ini? Kita harus membiasakan diri berpikir radikal dan spekulatif. Dua pola pikir ini akan memudahkan kita beradaptasi dengan berbagai perubahan mengagetkan. Hal lain yang sangat penting untuk disiapkan adalah kolaborasi antargenerasi. Generasi baby boomers sebagai pengambil kebijakan tetap harus diikutsertakan dalam setiap perubahan. Ketika generasi milenial membuat inovasi, generasi baby boomers yang akan mempertimbangkan lalu memberikan jalan untuk pengembangan investasi itu.