Menurutmu, tips public speaking ditujukan untuk siapa? Apakah hanya untuk mereka yang berprofesi sebagai MC, host acara, atau trainer saja? Atau sebenarnya tips public speaking bermanfaat untuk semua orang? Yup, tips ini bermanfaat untuk semua orang karena pada dasarnya sebagai mahluk sosial kita perlu berkomunikasi dengan cara yang benar dan menyenangkan.
Saya pernah berpikir bahwa tips public speaking hanya untuk MC, host, atau trainer. Karena pemikiran itu, saya merasa tips berbicara di depan umum bukan hal penting yang harus saya ketahui. Seiring berjalannya waktu, terutama ketika saya menjadi pengajar di lembaga bimbingan belajar, saya mulai memahami pentingnya skill berbicara di depan umum.
Mengapa baru sadar setelah mengajar di bimbel? Padahal sebelum mengajar di bimbel, saya pernah mengajar di beberapa kampus, menjadi trainer jurnalistik semasa kuliah, dan sesekali menjadi moderator diskusi. Dulu itu, saya pikir mengalir saja. Tips-tips public speaking bukan hal penting. Ternyata saya tercerahkan setelah mengalami sulitnya menjadi pengajar sekaligus entertain di lembaga bimbingan belajar.
Pencerahan itu terjadi enam belas tahun silam. Sejak itu, saya banyak membaca buku seputar public speaking, menyimak tips-tips yang dibagikan para public speaker senior, juga pernah ikut semacam short training public speaking. Ilmu dan wawasan pun bertambah. Pekerjaan sebagai guru bimbel pun terasa ringan dan menyenangkan.
Kebetulan sekali setelah sekian lama tidak pernah ikut event public speaking, ISB, komunitas blogger tempat saya bernaung, menyelenggarakan Talkshow bertajuk The Importance of Public Speaking. Speakernya tentu saja spesial. Alia Rahma, seorang journalist di Sea Today News, communication specialist, dan finalis Abang None Jakarta 2001.
Tips Penting Seputar Public Speaking yang Wajib Kamu Tahu
- Terapkan Tiga Pendekatan Atasi Rasa Gugup
1. Situation-Based : Memahami situasi tempat kita berbicara dan menyesuaikan diri dengan konteks situasinya.
2. Audience-Based : Mengenali karakter audiens agar kita bisa menyampaikan pesan yang relevan dan personal.
3. Goal-Based : Fokus pada tujuan utama dari pembicaraan kita.
- Teknik Berbicara dengan Elemen PAPA VIPP
- Tips Tambahan dari Pertanyaan-Pertanyaan Peserta
- Istirahat Teratur: Rencanakan waktu istirahat singkat di antara sesi pengajaran. Bahkan 5-10 menit dapat memberikan kesempatan untuk meregangkan badan dan menenangkan pikiran.
- Tetap Terhidrasi: Minum air putih secara teratur untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Dehidrasi dapat mempengaruhi fokus dan energi.
- Variasi Aktivitas: Selipkan aktivitas yang berbeda dalam penyampaian materi, seperti diskusi kelompok, tanya jawab, atau aktivitas fisik ringan. Ini tidak hanya membuat peserta tetap aktif, tetapi juga memberi waktu untuk beristirahat sejenak.
3. Bagaimana caranya mengatasi filler, seperti "eee", "ya", "kayak", "actually", "kan", dan sejenisnya saat menjadi narasumber atau host?
Menurut Mbak Alia, untuk mengatasi filler ini, sebaiknya kita menghindari bicara terlalu cepat. Saat berbicara, cobalah untuk memperlambat kecepatan dan memberikan jeda. Ini memberim waktu untuk berpikir sebelum melanjutkan kalimat tanpa menggunakan filler words.
Nah, untuk pertanyaan filler ini, saya langsung mengecek diri sendiri. Apakah selama mengajar, tanpa saya sadari banyak filler saat berbicara? Saya praktikkan tipsnya. Selain itu, saya rekam juga suara saya selama mengajar. Setelah mengajar, saya dengarkan ulang apakah masih ada filler? Memang memberi jeda saat berbicara bisa mengatasi filler yang kerap muncul tanpa disadari.
---
Topik yang menarik memang sering membuat kita lupa waktu. Dua jam pun berlalu tanpa terasa. Padahal semula durasi talkshow diagendakan selama 1,5 jam. Pemaparan materinya runtut dengan bahasa yang mudah dipahami. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat. Sukses selalu untuk ISB sebagai penyelenggara dan Mbak Alia Rahma sebagai pembicara. :)